Wajah GKE Imanuel Mandomai, Gereja Tertua di Kalimantan

Wajah GKE Imanuel Mandomai, Gereja Tertua di Kalimantan

Anindyadevi Aurellia - detikKalimantan
Selasa, 23 Des 2025 08:00 WIB
GKE Imanuel Mandomai. (Dispursip Kalteng)
Foto: GKE Imanuel Mandomai. (Dispursip Kalteng)
Kapuas -

Mandomai adalah Ibukota Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Di Mandomai, ada banyak jejak sejarah yang masih megah berdiri.

Salah satunya Jembatan Mandomai yang digagas oleh Hendswik, seorang warga negara Swiss sekitar tahun 1976. Tak cuma itu, letak gereja tertua di Kalimantan juga ada di Mandomai. Ialah Gereja Imanuel yang didirikan pada tahun 1876.

Gereja Imanuel menjadi salah satu rumah ibadah yang ikonik di Tanah Air. Tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, gereja ini juga memiliki nilai sejarah, arsitektur, dan makna spiritual yang khas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut informasinya, dirangkum dari arsip catatan detikTravel, laman Kemenparekraf, Dispursip dan Disbudpar Kalteng, serta Pemkot Palangka Raya.

Mengenal Gereja Tertua di Kalimantan, GKE Imanuel

GKE MandomaiGKE Mandomai Foto: visit Kalteng

Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Imanuel berdiri di tepi Sungai Kapuas. Bangunan ini menjadi penanda awal penyebaran kekristenan di tanah Dayak sejak abad ke-19.

GKE Imanuel berada di Desa Saka Mangkahai, Kelurahan Mandomai, Kapuas Barat. Didirikan pada 3 Desember 1876, GKE Imanuel menjadi salah satu gereja tertua sekaligus pusat penyebaran agama Kristen Protestan di Pulau Kalimantan.

Gereja ini menjadi titik awal penyebaran agama Kristen Protestan di kalangan masyarakat Dayak di pedalaman Kalteng, oleh para misionaris dari Jerman. Tahun 1860, Kampung Mandomai berdiri. Enam tahun kemudian, pemerintah Belanda mengijinkan missionaris masuk ke Pedalaman Kalimantan.

Bermula pada tahun 1869, seorang misionaris Zending Barmen asal Jerman bernama CC Hendrich, tiba di Mandomai. Kemudian pada tahun 1870, ia membuka pos Pekabaran Injil (PI) baru di Mandomai.

Seiring waktu, terbentuk dan berdiri Jemaat Kristen Mandomai yang merupakan cikal bakal jemaat GKE Mandomai. Misionaris CC Hendrich yang bertindak sebagai arsitek dan membuat rencana pembangunan gereja tersebut baik bentuk, desain maupun bahannya.

Gereja Imanuel Mandomai memiliki keunikan dari sisi arsitektur yang memadukan gaya Indis Eropa dengan unsur budaya Dayak. Salah satu hal yang menarik adalah Mozaik Kaca Patri yang menjadi interior gereja yang hanya ada tiga di dunia, yaitu di Jerman, Brasil, dan Indonesia.

Naskah kuno peninggalan sejarah GKE Imanuel Mandomai. (Dispursip Kalteng)Naskah kuno peninggalan sejarah GKE Imanuel Mandomai. (Dispursip Kalteng)

Rentetan sejarah yang begitu panjang tentu menyimpan banyak sekali naskah kuno. Di antaranya Surat Perjanjian Bestuur (Administrasi) Jemaat Kristen di kampung Mandomai, peta/denah data tanah tahun 1927 di lingkungan GKE Imanuel Mandomai, buku dokumen yang memuat daftar nama jemaat gereja mula-mula sejak tahun 1895, buku dokumen daftar nama jemaat gereja yang telah meninggal dunia sejak 1898, dan Surat Hibah Tanah Gereja tahun 1929.

Kini, di sebelah kanan gereja, ada makam sang pendiri dan pendeta pertama Gereja Imanuel, CC Hendrich. GKE Imanuel Mandomai telah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional dan masih berfungsi aktif sebagai tempat ibadah.

Keunikan GKE Imanuel Mandomai

Mozaik Kaca Patri yang menjadi interior GKE Imanuel Mandomai, konon hanya ada tiga di dunia. (Dispursip Kalteng)Mozaik Kaca Patri yang menjadi interior GKE Imanuel Mandomai, konon hanya ada tiga di dunia. (Dispursip Kalteng)

Konon, pembangunan gedung gereja diselesaikan pada akhir bulan Februari 1876 atau memakan waktu kurang lebih satu tahun. Pembaptisan Gedung Gereja Mandomai dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 1876.

Gereja ini bukan hanya menjadi tempat ibadah buat umat kristiani, tetapi juga destinasi wisata. Nilai sejarah dan arsitektur yang khas menjadi daya pikat.

Gereja Imanuel merupakan tempat beribadah urnat Kristen yang mana di dalamnya terdapat Mimbar, Bangku, Lonceng Gereja dan juga terdapat Mozaik Kaca Patri yang konon hanya ada tiga di dunia, yaitu di Jerman, Brasil dan Indonesia.

Mulanya bangunan ini besifat semi permanen dan kecil. Namun seiring perkembangan jumlah penganutnya, maka pada akhir abad XIX gereja ini diperluas.

Gereja Imanuel sekarang sudah lebih luas dan punya dua menara. Dari menara yang menyatu dengan bangunan (minaret) hingga pintu dan jendela lengkung, semuanya berpadu indah dengan konstruksi kayu khas Nusantara.

Material kayu ulin digunakan sebagai bahan utama bangunan, menciptakan struktur yang kokoh dan tahan lama. Di bagian dalam, terdapat tiga panel kaca patri bermotif mozaik di area altar yang dibuat di Jerman pada tahun 1910.

3 mozaik altar di GKE Imanuel Mandomai. (Pemkot Palangka Raya)3 mozaik altar di GKE Imanuel Mandomai. (Pemkot Palangka Raya)

Tiga kaca mozaik altar itu buatan perusahaan glass painting Ferdinand Muller yang berlokasi di Quedlinburg, Jerman. Mozaik di dalam Gereja Imanuel Mandomai merupakan salah satu peninggalan budaya yang langka dan hanya ada 3 buah di seluruh dunia.

Dikutip dari laman Disbudpar Kalteng, Pendeta Gelora Barus selaku ketua Resort GKE Mandomai mengatakan mozaik langka di gereja tua tersebut dibuat pada tahun 1876. Atas bantuan Zending Barmen, gereja Mandomai memperoleh bantuan tiga buah mozaik.

Namun, ada pula yang mengatakan bahwa mozaik sejenis di gereja Mandomai hanya ada di tempat pembuatan aslinya yakni di Barmen Jerman. Tak ada yang tahu kebenarannya, meski begitu wajah cantik gereja tua ini tetap menawan dengan sepasang menara dan mozaik ikoniknya.

Halaman 2 dari 2
(aau/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads