Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan pariwisata di Indonesia. Dikutip detikTravel dari siaran pers BPS, turut disorot Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang.
Secara kumulatif Januari hingga September 2025, TPK hotel bintang mencapai 47,58 persen, turun 3,75 persen poin dibandingkan TPK pada periode yang sama tahun 2024. Kalimantan Timur menjadi salah satu daerah dengan tingkat penurunan terbesar.
Disebut dalam paparan data tersebut, penurunan terbesar tercatat di Provinsi Aceh, Kalimantan Timur, dan Gorontalo. Sebaliknya, hanya dua provinsi yang mencatatkan pertumbuhan positif, yaitu DKI Jakarta dan Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada September 2025 tercatat TPK hotel bintang mencapai 50,16 persen, mengalami penurunan sebesar 4,52 persen dibandingkan September 2024 dan turun sebesar 0,35 persen poin dibanding Agustus 2025.
Sementara itu, TPK hotel nonbintang pada September 2025 mencapai 25,38 persen, turun 2,48 persen poin dibandingkan September 2024 dan turun 0,41 persen poin dibandingkan bulan Agustus 2024. Secara spasial, Provinsi Bali mencatat TPK hotel nonbintang tertinggi pada September 2025 yang mencapai 46,51 persen, diikuti oleh DKI Jakarta sebesar 40,05 persen dan Nusa Tenggara Barat sebesar 33,86 persen.
Pada angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) September 2025 mencapai 1,39 juta kunjungan, naik 9,04 persen dibandingkan tahun lalu dalam periode yang sama. Namun bila dibandingkan dengan Agustus 2025, jumlah ini turun sebesar 7,33 persen.
Dalam bulan September, turis asing yang berkunjung ke Indonesia didominasi oleh Malaysia (19,53 persen), Australia (11,72 persen), dan Singapura (8,55 persen).
Sedangkan jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) pada September 2025 mencapai 94,36 juta perjalanan, naik 13,19 persen dibandingkan September tahun lalu. Dan angka tersebut naik sebesar 0,84 persen bila dibandingkan dengan Agustus 2025.
(aau/aau)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 