Menapaki Danau Nyadeng, Destinasi untuk Mereka yang Berjiwa Petualang

Menapaki Danau Nyadeng, Destinasi untuk Mereka yang Berjiwa Petualang

Oktavian Balang - detikKalimantan
Selasa, 05 Agu 2025 14:31 WIB
Danau Nyadeng. Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan
Danau Nyadeng. Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan
Berau -

Kalau detikers punya jiwa petualang yang haus akan tantangan dan keindahan alam, mungkin boleh coba berwisata ke Danau Nyadeng. Letaknya ada di Kampung Merabu, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, salah satu destinasi wajib dikunjungi di Kalimantan Timur.

Danau ini tersembunyi di tengah kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat, menawarkan petualangan seru, pemandangan eksotis, dan pengalaman yang memacu adrenalin.

Sekretaris Pokdarwis sekaligus Sekretaris Kampung Merabu, Decky Aprillius menjelaskan bahwa Danau Nyadeng merupakan area wisata yang menyimpan keindahan. Tapi jika mau berkunjung, pastikan dalam stamina yang prima.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi pecinta alam, Danau Nyadeng adalah surga. Airnya yang jernih, hutan lebat, dan tebing karst membuat setiap langkah perjalanan terasa berharga. Tapi, siapkan stamina, " ujar Decky, Selasa (5/8/2025).

Perjalanan menuju Danau Nyadeng memang penuh tantangan. Dari Tanjung Redeb, ibu kota Berau, wisatawan harus menempuh perjalanan darat selama 4-5 jam dengan kendaraan roda empat, melintasi jalanan yang sebagian masih alami.

"Setelah sampai di Merabu, naik perahu ketinting menyusuri Sungai Lesan selama 20-30 menit. Pemandangan hutan dan satwa liar seperti burung dan kera bikin perjalanan ini seru," ucap Decky.

Danau Nyadeng. Foto: Oktavian Balang/detikKalimantanDanau Nyadeng. Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan

Dari dermaga, petualangan berlanjut dengan berjalan kaki sekitar 20 menit, menempuh 1,2 kilometer melalui hutan dan jalur jogging track yang telah dirapikan.

"Medannya menantang, tapi kami sudah perbaiki jalur agar lebih nyaman," tambahnya.

Sesampainya di Danau Nyadeng, mata langsung dimanjakan oleh air jernih berwarna hijau toska yang berasal dari celah batuan karst.

"Warna airnya bisa berubah-ubah tergantung sinar matahari, seperti lukisan alam. Ini yang bikin danau kami istimewa," kata Decky.

Danau ini menawarkan segudang aktivitas untuk jiwa petualang. Berenang di air sejuk dan jernih jadi pilihan utama, dengan pelampung tersedia untuk yang tidak mahir berenang.

"Kami juga punya area berkemah dengan fasilitas seperti toilet, gazebo, dan pondok kayu. Bermalam di sini, ditemani suara alam, itu pengalaman yang beda," ungkap Decky.

Bagi yang suka tantangan fisik, mendaki Puncak Ketepu adalah keharusan. Wisatawan juga bisa menjelajahi hutan, mengikuti program 'adopt a tree' untuk mendukung pelestarian alam, atau memancing ikan baung yang melimpah di danau.

"Hanya satu jam dari danau, puncak karst setinggi 400 meter ini kasih pemandangan gugusan karst yang luar biasa," kata Decky.

"Semua aktivitas ini kami rancang supaya wisatawan bisa merasakan petualangan sekaligus dekat dengan alam," tambahnya.

Fasilitas di Danau Nyadeng cukup mendukung petualangan. Decky menjelaskan turut disediakan perahu ketinting, dengan biaya Rp200.000 pulang-pergi untuk tiga orang, dan pemandu lokal Rp300.000 per malam. Ada gazebo dan pondok kayu untuk beristirahat.

Ia menekankan pentingnya stamina karena medan hutan dan karst cukup menguras tenaga. Tapi menurut Decky, Danau Nyadeng kerap menjadi panggilan untuk mereka yang berjiwa petualang.

"Ini bukan cuma soal pemandangan, tapi pengalaman menantang diri sendiri di tengah alam yang masih asli. Saya ajak anak muda datang, rasakan sendiri keajaiban Danau Nyadeng," ujar dia.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads