5 Gunung yang Dikenal Angker di Kalimantan

5 Gunung yang Dikenal Angker di Kalimantan

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Sabtu, 19 Jul 2025 09:01 WIB
Pulau Kalimantan disebut sebagai salah satu paru-paru dunia karena luas hutannya yang mencapai hingga 40,8 juta hektar. Beginilah potret hijaunya hutan Kalimantan.
Ilustrasi hijaunya hutan Kalimantan yang jadi paru-paru dunia/Foto: Rachman Haryanto
Balikpapan -

Gunung Merapi dan Lawu di Pulau Jawa terkenal mistis. Ternyata, Kalimantan juga punya sederet gunung dengan kisah mistis yang masih sayu terdengar.

Kalimantan tak hanya dikenal sebagai paru-paru dunia dengan hutannya yang lebat, tapi juga sebagai tanah yang penuh cerita misteri. Penduduk setempat meyakini beberapa gunung di Kalimantan merupakan gerbang menuju dunia lain.

Kisah-kisah tentang penampakan, suara-suara aneh, hingga larangan-larangan adat membuat gunung-gunung berikut ini dijauhi, bahkan oleh warga sekitar. Mau tahu gunung apa saja?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gunung yang Dikenal Angker:

1. Gunung Bondang: Mistis Siluman Harimau dan Danau Gaib

Gunung Bondang terletak di Desa Saruhung, Kecamatan Tanah Siang, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. Gunung ini menjulang setinggi 1.410 mdpl dan dikenal luas sebagai salah satu gunung paling mistis di Pulau Kalimantan.

Selain keindahan alamnya yang masih asri, masyarakat sekitar percaya bahwa Bondang menyimpan berbagai kisah gaib yang hingga kini masih menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.

Salah satu kisah yang paling terkenal adalah tentang siluman harimau putih, sosok makhluk astral yang dipercaya sebagai penjaga kawasan hutan di sekitar puncak gunung.

Banyak pendaki dan warga yang mengaku pernah melihat penampakan makhluk besar berbulu putih yang melintas di jalur pendakian atau muncul sesaat sebelum seseorang tersesat.

Kisah lainnya yang tak kalah misterius adalah tentang keberadaan danau gaib yang konon hanya muncul pada waktu-waktu tertentu, terutama saat malam berkabut. Danau ini dipercaya sebagai tempat mandi para makhluk halus.

Tidak semua orang bisa melihatnya dan mereka yang pernah melihat biasanya mengaku merasa merinding atau bahkan kehilangan arah setelahnya. Dalam banyak cerita, danau ini tidak hanya muncul secara fisik, tetapi juga disertai dengan aroma kemenyan atau bunyi gamelan samar yang muncul entah dari mana.

Karena kuatnya nuansa mistis di kawasan ini, masyarakat Dayak setempat selalu menggelar ritual adat sebelum mendaki Gunung Bondang. Ritual ini disebut sebagai Basi, yaitu upacara permohonan izin kepada penghuni gaib gunung.

Dalam prosesi tersebut, tokoh adat akan menaburkan beras kuning dan putih, membagikan gelang adat dari kulit kayu kepada para tamu atau pendaki, serta menyembelih ayam sebagai bentuk persembahan.

Konon, mereka yang mendaki tanpa mengikuti ritual ini berisiko mengalami gangguan, mulai dari tersesat, kehilangan barang, hingga mengalami kejadian supranatural yang sulit dijelaskan secara logika.

2. Gunung Halau‑Halau: Mistis Pohon Bertuah

Gunung Halau-Halau, yang juga dikenal sebagai Gunung Besar, menjulang megah di Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan dengan ketinggian sekitar 1.901 mdpl. Gunung ini merupakan titik tertinggi di Provinsi Kalsel dan menjadi bagian dari kawasan hutan yang masih alami, dihuni oleh suku Dayak Meratus yang menjunjung tinggi adat dan kepercayaan turun-temurun.

Meski secara geografis kerap didaki oleh pencinta alam karena panorama alamnya yang memukau, Gunung Halau-Halau juga dikelilingi kisah mistis yang dipercaya masyarakat sekitar, terutama tentang pohon bertuah yang disebut-sebut memiliki kekuatan gaib.

Pohon bertuah yang dimaksud ini dipercaya sebagai tempat bersemayamnya roh leluhur atau makhluk halus penjaga hutan. Konon, pohon ini tampak berbeda dari yang lain, kokoh berdiri tinggi dengan aura dingin yang menusuk dan sering kali dikelilingi kabut meski siang hari.

Tidak sembarang orang bisa mendekat atau menyentuhnya. Para sesepuh adat pun selalu memperingatkan agar siapa saja yang menemukan pohon ini segera menundukkan kepala dan tidak berkata kasar. Banyak cerita beredar orang yang tidak menghormati pohon tersebut akan tersesat atau mengalami gangguan aneh seperti suara bisikan, rasa sesak, atau bahkan hilang kesadaran.

Sebagian pendaki yang menginap di hutan sekitar Gunung Halau-Halau mengaku pernah mendengar suara langkah kaki yang berat, padahal tidak ada siapa pun di sekitar. Ada pula yang bermimpi bertemu sosok kakek tua berjubah putih yang memberikan pesan atau peringatan.

Warga setempat meyakini sosok itu adalah penjaga gaib yang tinggal di sekitar pohon bertuah tersebut. Karena itu, sebelum naik gunung, beberapa kelompok pendaki memilih mengikuti tradisi lokal berupa ritual kecil, biasanya dengan membawa sesajen sederhana seperti rokok, kopi, atau sirih, dan menaruhnya di bawah pohon tertentu sebagai bentuk permisi kepada penghuni gaib.

3. Gunung Palung: Mistis Penampakan Perempuan Berwajah Tikus

Gunung Palung terletak di perbatasan Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara, Kalimantan Barat, dan dikenal sebagai bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TANAGUPA) yang kaya akan keanekaragaman hayati.

Gunung ini menjadi rumah bagi ratusan jenis flora dan fauna endemik Kalimantan, termasuk orangutan. Tapi di balik itu, Gunung Palung juga menyimpan kisah-kisah mistis yang beredar turun-temurun di kalangan masyarakat lokal. Salah satu kisah paling menyeramkan dan bisa membuat bulu kuduk merinding adalah tentang penampakan perempuan berwajah tikus.

Cerita itu bermula dari pengalaman sejumlah pendaki dan warga sekitar yang mengaku melihat sosok perempuan berpakaian serba putih yang berkeliaran di sekitar jalur-jalur sepi hutan Gunung Palung. Namun yang membuatnya berbeda dari kisah hantu perempuan pada umumnya adalah wajahnya!

Bukan seperti manusia, melainkan menyerupai tikus. Hidungnya panjang dan runcing, matanya kecil berkilat, dan mulutnya menyeringai memperlihatkan deretan gigi tajam.

Konon, makhluk itu akan muncul terutama saat seseorang melanggar pantangan adat, seperti berkata kasar, mengambil tumbuhan sembarangan, atau mendirikan tenda tanpa izin tetua adat.

Penduduk lokal percaya perempuan berwajah tikus adalah penjelmaan roh penjaga hutan yang marah terhadap perilaku manusia yang tidak menghormati alam. Roh ini seringkali mengikuti para korbannya dan membuat mereka tersesat, merasa diawasi, atau bahkan mengalami halusinasi.

Beberapa pendaki mengaku mendengar suara perempuan menangis di kejauhan, lalu disusul suara geraman aneh yang tidak bisa dijelaskan oleh logika.

Meski begitu, Gunung Palung tetap populer di kalangan pendaki, bahkan dari luar Kalimantan.

4. Gunung Kayangan: Mistis Kereta Kencana di Hutan

Gunung Kayangan merupakan gunung yang terletak di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Gunung ini menyimpan cerita mistis yang tak kalah menyeramkan dibandingkan gunung-gunung lain di Pulau Borneo.

Namanya memang terdengar indah, 'kayangan' memiliki arti tempat tinggal para dewa. Namun jangan tertipu oleh namanya. Di balik keindahan bentang alamnya yang hijau dan sunyi, gunung ini dikenal sebagai salah satu lokasi yang penuh misteri dan dipercaya menjadi gerbang ke alam gaib.

Menurut cerita masyarakat Dayak setempat, Gunung Kayangan merupakan tempat bersemayamnya roh-roh leluhur dan makhluk halus penjaga hutan. Ada kepercayaan lama yang menyebut bahwa siapa pun yang naik gunung itu tanpa restu atau niat yang bersih akan mengalami kejadian aneh, mulai dari kehilangan arah, bertemu sosok tak kasatmata, hingga digoda untuk masuk ke dunia lain.

Salah satu kisah yang cukup terkenal adalah tentang seorang pemburu yang hilang selama berminggu-minggu, lalu kembali dengan keadaan linglung dan tak bisa lagi berbicara. Menurut dukun di kampung setempat, sang pemburu 'dibawa' ke dimensi lain karena mengganggu makhluk gaib yang tengah bersemayam di sana.

Gunung ini juga sering dikaitkan dengan penampakan istana gaib. Beberapa warga mengaku pernah melihat cahaya berkilau dari kejauhan di tengah malam, seolah-olah ada bangunan besar yang terbuat dari emas muncul di puncak gunung. Namun saat didekati, cahaya itu menghilang begitu saja. Sebagian orang percaya itulah istana para leluhur atau makhluk halus yang hanya memperlihatkan dirinya pada waktu-waktu tertentu, khususnya ketika alam sedang 'tenang', biasanya saat kabut turun tebal di malam hari.

Tak hanya itu, beberapa pendaki juga melaporkan mendengar suara-suara aneh seperti suara gamelan yang mengalun di antara pepohonan. Padahal lokasi tersebut sangat jauh dari permukiman penduduk.

Bagi masyarakat Dayak, Gunung Kayangan menjadi tempat sakral yang dijaga dengan pantangan-pantangan tertentu. Penduduk setempat sangat menyarankan agar siapa pun yang ingin mendaki gunung ini, terlebih dahulu meminta izin secara adat, atau setidaknya menyapa secara halus ketika melewati titik-titik tertentu yang dianggap angker. Misalnya, tak boleh bersiul, tak boleh buang air sembarangan, dan tidak boleh berkata kasar.

5. Gunung Muro: Kisah Penambang Emas

Gunung Muro terletak di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. Gunung ini dikenal sebagai salah satu gunung yang menyimpan banyak cerita gaib dan legenda dari masyarakat Dayak setempat. Meski secara geografis gunung ini lebih dikenal dengan aktivitas pertambangan emas, Gunung Muro juga sarat dengan cerita mistis yang diwariskan secara turun-temurun.

Menurut penuturan warga sekitar, gunung ini dianggap sebagai tempat keramat yang dihuni roh-roh penjaga alam. Tak sedikit cerita dari para penambang atau pendatang yang mengalami kejadian di luar logika, terutama mereka yang datang dengan niat serakah atau tidak menghormati kearifan lokal.

Salah satu kisah yang paling sering diceritakan adalah kemunculan sosok pria berjubah hitam yang berdiri diam di kejauhan lalu menghilang begitu saja saat didekati. Sosok ini diyakini sebagai penjaga gaib Gunung Muro yang memperingatkan orang-orang agar tidak melanggar batas.

Beberapa penambang juga mengaku pernah mengalami kondisi aneh, seperti alat berat yang tiba-tiba mati total tanpa sebab, atau batu-batu besar yang bergeser sendiri padahal tak ada aktivitas di sekitarnya. Tak sedikit pula yang merasa tersesat di jalur yang sebenarnya sudah dikenal baik, seolah-olah ada kekuatan yang memutar arah dan membuat mereka berjalan berputar-putar tanpa ujung.

Salah satu kisah lokal bahkan menyebutkan ada makhluk halus berbentuk ular besar yang muncul dari dalam tanah dan hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu yang 'terbuka mata batinnya'.

Meski banyak yang menyangkal atau menganggap cerita itu hanya bumbu dari kehidupan tambang, masyarakat adat Dayak percaya Gunung Muro adalah bagian dari kepercayaan spiritual, sebagai tempat di mana dunia manusia dan dunia gaib bersisian.

Oleh karena itu, mereka yang masuk ke wilayah gunung, baik untuk mendaki maupun bekerja, disarankan agar menjaga sikap, tidak berbicara sembarangan, dan selalu mengucapkan permisi sebelum memulai aktivitas apa pun.

Pulau Kalimantan disebut sebagai salah satu paru-paru dunia karena luas hutannya yang mencapai hingga 40,8 juta hektar. Beginilah potret hijaunya hutan Kalimantan.Ilustrasi hijaunya hutan Kalimantan yang jadi paru-paru dunia/ Foto: Rachman Haryanto

Berikut sederet gunung di Kalimantan yang dikenal angker. Kalau detikers seorang pendaki, pastikan untuk menghormati kearifan lokal dan bersiap dengan segala kemungkinan yang ada, bukan hanya fisik, tapi juga spiritual. Kira-kira, gunung mana yang menarik untuk didaki?




(sun/aau)
Hide Ads