Indonesia Tak Lagi Jadi Juara Destinasi Ramah Muslim

Indonesia Tak Lagi Jadi Juara Destinasi Ramah Muslim

Dadan Kuswaraharja - detikKalimantan
Sabtu, 14 Jun 2025 17:41 WIB
GMTI 2025
Foto: GMTI
Jakarta -

Setelah dua tahun berturut-turut berada di posisi puncak destinasi wisata ramah Muslim dunia, Indonesia harus rela turun ke posisi lima dalam laporan Global Muslim Travel Index(GMTI) 2025 yang dirilis Mastercard-Crescent Rating.

Laporan ini menunjukkan adanya pergeseran dinamika dalam industri pariwisata halal global. Dikutip dari detiktravel, tahun 2024 mencatat lonjakan kedatangan wisatawan Muslim internasional hingga 176 juta orang-naik 25% dari tahun sebelumnya. Angka ini diprediksi terus meningkat, mencapai 245 juta wisatawan pada 2030 mendatang.

Tak hanya dari segi volume, potensi ekonomi wisata halal juga semakin mencolok. Diperkirakan, total pengeluaran wisatawan Muslim akan menyentuh angka USD 230 miliar pada 2030. Ini menjadi sinyal penting bagi negara-negara destinasi wisata untuk beradaptasi dengan kebutuhan wisatawan Muslim, terutama terkait inklusivitas, kenyamanan beribadah, makanan halal, serta kemudahan akses digital.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Malaysia Kembali Memimpin
Untuk negara anggota OKI (Organisasi Kerja Sama Islam), Malaysia kembali memimpin berkat infrastruktur halal yang kuat dan sistematis. Indonesia, yang tahun lalu berbagi posisi teratas dengan Malaysia, kini turun ke peringkat kelima, di bawah Turki, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Penurunan ini menjadi peringatan bagi Indonesia untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas layanan pariwisata halal secara menyeluruh. Padahal, Indonesia selama ini dikenal dengan kekayaan budaya dan dukungan pemerintah yang cukup aktif terhadap sektor ini.

Negara Non-OKI: Asia Makin Dominan
Di kategori negara non-OKI, Singapura mempertahankan posisi teratas sebagai destinasi paling ramah Muslim. Negara ini mencatat peningkatan skor menjadi 71, berkat kebijakan inklusif dan sensitivitas tinggi terhadap kebutuhan wisatawan Muslim.

Hong Kong menjadi sorotan baru dengan lonjakan 10 poin dan naik ke peringkat ketiga di kategori non-OKI. Saat ini, Hong Kong memiliki 61 hotel yang diakui CrescentRating dan 153 restoran bersertifikat Halal. Prestasi ini bahkan membuatnya dianugerahi sebagaiMost Promising Muslim-Friendly Destination of the Year.

Taiwan juga terus mencuri perhatian. Lebih dari 230 restoran dan hotel di Taiwan kini tersertifikasi Halal oleh Chinese Muslim Association, dengan beberapa hotel menyediakan dapur khusus untuk memenuhi standar halal secara ketat.

Berbagai negara lain pun menunjukkan komitmen tinggi terhadap peningkatan fasilitas wisata halal. Thailand, Filipina, Australia, dan Irlandia mencatat lonjakan skor sebesar 3 hingga 7 poin. Negara-negara seperti Spanyol, Jerman, Afrika Selatan, dan Georgia terus melakukan peningkatan konsisten. Jepang dan Korea Selatan juga memperlihatkan progres stabil dalam menyediakan layanan ramah Muslim.




(ddn/err)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads