Mantan striker Manchester United (MU) Wayne Rooney mengaku prihatin melihat kondisi klub. Ia menyebut MU kehilangan budaya Setan Merah.
Dikutip detikSport, hampir setahun ditangani Ruben Amorim, MU tidak menunjukkan perubahan berarti dan malah makin hancur. Mereka terpuruk di posisi ke-14 klasemen Liga Inggris, karena baru dua kali menang dan tiga kali kalah di enam pekan.
Sebetulnya, MU sudah membelanjakan banyak uang di bursa transfer musim panas, untuk mendatangkan pemain-pemain baru. MU bahkan belum pernah menang beruntun bersama Amorim dan rata-rata cuma menang sekali per bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rooney sedih. Menurutnya, MU tidak lagi mencerminkan diri sebagai sebuah klub besar.
"Saya tidak lagi mengenal klub secara keseluruhan. Saya tidak melihat semangat juang pemain, saya tidak melihat karakter, saya tidak melihat hasrat tim untuk menang. Setiap menonton laga mereka, biasanya sih berharap kalah atau paling banter seri," ujar Rooney seperti dikutip ESPN.
Ia mulai khawatir dengan masa depan klub jika situasi buruk terus berlanjut. Apalagi dua anak Rooney, Kai Wayne dan Klay Anthony tengah menimba ilmu di akademi Setan Merah. Bahkan Kai sudah meneken kontrak dengan MU pada 2020.
"Budaya klub sudah hilang. Saya melihatnya sehari-hari ketika banyak staf kehilangan pekerjaan, orang-orang keluar dari sana," papar Rooney.
"Saya punya dua anak di akademi klub dan saya benar-benar berharap hal ini tidak mempengaruhi mereka - saya lihat ini bukan Manchester United," tutupnya.
Baca selengkapnya di sini.
(sun/des)