Dukung Timnas, Band Palangka Raya Gandeng Roy Jeconiah Bawakan 'Garudaku'

Dukung Timnas, Band Palangka Raya Gandeng Roy Jeconiah Bawakan 'Garudaku'

Ayuningtias Puji Lestari - detikKalimantan
Minggu, 29 Jun 2025 15:30 WIB
Band rock Palangka Rya, Sangsaka feat Roy Jeconiah dalam single Garudaku.
Foto: dok YouTube Sangsaka
Palangka Raya -

Sangsaka, band beraliran musik rock asal Palangka Raya menciptakan lagu 'Garudaku' untuk dukung timnas sepak bola Indonesia. Sangsaka juga menggandeng eks vokalis Boomerang, Roy Jeconiah untuk kolaborasi dalam video klip tersebut..

Lagu 'Garudaku' menjadi semakin lantang berpadu antara suara khas Pay, vokalis Sangsaka dengan rocker legendaris asal Kota Pahlawan itu. Pendengar diajak berpacu lewat lagu Garudaku yang cadas dan energik. Berikut bagian reff yang terdengar bersemangat:

"Kau Garudaku,
Terbanglah Tinggi.
Menuju Angkasa,
Gapai Prestasimu.
Jangan Pernah Ragu,
Kau Tak Sendiri.
Kami Disini,
Slalu Mendukungmu."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lagu Garudaku sebenarnya sudah rilis pada akhir tahun 2024. Namun pada 2025 dirilis ulang dalam versi duet bersama Roy Jeconiah, yang kini merupakan vokalis Jecovox band.

"Juni 2024 itu kita rilis, kemudian Desember 2024 kita kerja sama dengan bang Roy. Jadi Januari 2025 kita rilis ulang, featuring dengan Roy Jeconiah," ujar Aritiyo gitaris Sangsaka pada detikKalimantan, Minggu (29/06/2025).

Video klip tersebut dibuat di lapangan minisoccer Sylva, Palangka Raya. Kala itu bertepatan Roy Jeconiah sedang tampil di Palangka Raya.

"Waktu itu ketepatan Oktober 2024 bang Roy ke Palangka Raya ada event, terus kita dikasih kesempatan bertemu. Kita punya karya, kita tawarkanlah Garudaku itu, mau engga kolaborasi?," terang Aritiyo.

"Lagunya kita kasih dengar, beliaunya suka, mau tu dia kolab. Dia juga senang kan sepak bola, dia kan Milanisti," imbuh Pay, vokalis Sangsaka.

Melalui formasi Pay (Vokalis), Roy Jeconiah (Vokalis), Riv (gitar), Aritiyo (gitar), Cahyo (bass), dan Harry (drum) mereka menggarap video klip Garudaku.

Harapan pada Timnas Indonesia

Lagu Garudaku dibuat sebagai dukungan kepada Timnas Indonesia agar tetap optimis berlaga dan menorehkan prestasi hingga ke kancah Internasional.

Kala itu, dunia sepak bola di Indonesia juga sedang ramai karna Shin Tae Yong dipecat sebagai pelatih Timnas, pada awal Januari 2025. Lagu Garudaku hadir untuk menyemangati Timnas dan para suporter yang menyayangkan kepergiannya.

"Inilah kesempatan kita buat berkontribusi. Kita mau mendukung lewat karya, karena kita band karya. Jadi kita dukung lewat karya musik," harap Aritiyo.

Profil Band Sangsaka

Sangsaka berdiri sejak 8 Februari 2020. Sangsaka sengaja memilih genre musik rock karena dinilai bisa menyatukan rasa dari semua personelnya. Meskipun tak semua personelnya berangkat dari musik rock.

"Karena memang lagu-lagu yang kita buat semangatnya memang dengan musik rock, kita menyatukan feel disitu," ujar Aritiyo gitaris sekaligus manajer Sangsaka..

Sangsaka sempat berganti vokalis hingga empat kali. Khusus pada vokalis yang keempat, band ini mengadakan audisi terbuka, hingga akhirnya terpilihlah Pay, vokalis yang sekarang.

"Mas Pay yang keempat ini hasil audisi, kami liat mas Pay cocok dengan visi Sangsaka," terang Aritiyo.

Lagu Sangsaka, masing-masing terinspirasi dari kehidupan sekitarnya. Misalnya lagu rilisan pertama tahun 2020 'Percaya' dan 'Romlah'.

Lagu 'Percaya' terinspirasi saat musim pandemi Covid, dimana mereka tidak bisa bertemu karena diwajibkan social distancing, sehingga kepercayaan bisa menjadi alat untuk terus bersosialisasi. Kemudian 'Romlah' sebagai ungkapan kegelisahan pada orang-orang yang berlebihan memainkan media sosial. Romlah sendiri kepanjangan dari Rombongan Latah.

"Sejak awal kami berkomitmen sebagai band karya jadi nggak punya target secara profit," ujar Aritiyo.

Pada tahun 2023, Sangsaka kemudian merilis album penuh dengan judul 'Kibar Sangsaka', berisi 10 lagu. Kemudian tahun 2024 lahir lagu 'Garudaku' yang dirilis untuk mendukung Timnas Indonesia. Hingga kini Sangsaka telah merilis total 13 lagu.

Band Sangsaka sendiri juga sempat menjadi Duta Kekayaan Intelektual di Kalimantan Tengah pada tahun 2023. Sangsaka menjadi contoh di Kalteng bagaimana seharusnya karya diperlakukan.

"Berangkat dari bang Aritiyo yang memang kerja dalam lingkup Hukum dan HAM, ia merasa di Palangka Raya belum ada role model yang mendaftarkan Kekayaan Intelektualnya khususnya dibidang seni dan musik, dari situlah kami daftarkan," ujar Pay, mengenang keputusan Aritiyo.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads