Piala Dunia Antarklub 2025 sudah memasuki gelaran hari ketiga. Para peserta banyak mengeluhkan hal-hal teknis yang membuat permainan mereka kurang optimal. Dikutip dari detikSepakbola, berikut macam-macam kritikannya:
1. Jadwal dan Cuaca
Salah satunya adalah masalah jadwal pertandingan yang berkaitan dengan cuaca. Seperti yang dialami Paris Saint-Germain saat melawan Atletico Madrid, Senin (16/6).
Meski sang juara Liga Champions mampu membantai Atletico 4-0, pelatih Luis Enrique mengeluhkan pertandingan yang digelar pada pukul 12.00 siang waktu setempat, yakni di bawah teriknya matahari. Suhu saat itu disebutkan mencapai 40 derajat Celsius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertandingan jelas sangat terpengaruh temperatur. Dari segi permainan, tak mungkin bisa bermain di level tertinggi selama 90 menit," kata pelatih Luis Enrique.
Baca juga: Piala Dunia Antarklub 2025 Banjir Kritikan |
2. Rumput Kering
Pada laga Palmeiras vs Porto, lapangan MetLife Stadium juga menjadi sasaran kritik. Estevao, pemain Palmeiras, menilai rumputnya agak kering sehingga membuat aliran bola kurang mulus. Padahal, stadion itu akan dipakai menjadi venue final bulan depan.
"Saya pikir lapangan seharusnya disiram lebih banyak karena bola sedikit lambat sehingga mengganggu kecepatan permainan. Hal itu baik bagi kami maupun Porto. Saat pertandingan berlangsung, hujan turun yang membuat bola bergulir sedikit lebih cepat," katanya, melansir New York Times.
3. Tiket Kurang Laku
Dari sisi bisnis, Piala Dunia Antarklub 2025 disorot karena penjualan tiket yang lesu. Karena kurang laku, FIFA menurunkan harga jualnya dari nilai yang seharusnya.
4. Kualitas Timpang
Ketimpangan kualitas dari para peserta juga menjadi sorotan. Pada beberapa laga, terlihat pemain sulit mencetak gol. Namun sekalinya banjir gol, skornya 10-0 seperti pada laga Bayern Munich saat menggilas Auckland City.
Tentu kritikan ini harus benar-benar diperhatikan FIFA dan juga tuan rumah, sebab Piala Dunia 2026 nanti juga digelar di Amerika Serikat.
(yna/bai)