Sejarah Berdirinya Barito Putera yang Berawal dari Janji pada Sang Pencipta

Sejarah Berdirinya Barito Putera yang Berawal dari Janji pada Sang Pencipta

Suki Nurhalim - detikKalimantan
Minggu, 23 Mar 2025 10:05 WIB
Logo Barito Putera
Logo Barito Putera/Foto: Istimewa (dok situs resmi Barito Putera)
Banjarmasin -

Barito Putera merupakan salah satu klub sepakbola asal Kalimantan. Ternyata, sejarah berdirinya Laskar Antasari berawal dari janji sang inisiator pada Sang Pencipta.

Dalam situs resmi klub diterangkan Barito Putera memiliki nama lengkap Persatuan Sepakbola Barito Putera (PS Barito Putera). Klub tersebut berbasis di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Saat ini, klub yang juga dijuluki Bekantan Hamuk itu berlaga di Liga 1 2024-2025. Bahkan berdasarkan catatan klub, Barito Putera rutin tampil di kasta tertinggi kompetisi Indonesia sejak 2013.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Berdirinya Barito Putera

Barito Putera didirikan pada 21 April 1988. Pendirinya yakni H. Abdussamad Sulaiman HB, yang mengaku pernah berjanji pada Sang Pencipta untuk membentuk sebuah klub sepakbola.

"Barito Putera ini dibentuk sebagai janji saya kepada Allah SWT, bahwa jika saya diberikan rezeki berlebih akan membentuk klub sepakbola," berikut kutipan H. Abdussamad dalam situs resmi Barito Putera, seperti dikutip detikKalimantan, Kamis (13/2/2025).

Logo Barito Putera berbentuk sederhana khas klub galatama. Pola dalam logo membentuk tulisan BP yang merupakan singkatan dari Barito Putera. Kemudian ada angka 88 yang merupakan tahun berdirinya klub.

Terbentuknya Barito Putera tak bisa dilepaskan dari sepakbola Tarkam (antar kampung) di Banjarmasin pada 1970-an. Laga final dari turnamen tersebut mempertemukan kesebelasan Indrapura Muda vs Tim Karbau Lapas. Indrapura keluar sebagai juara dan mewakili Teluk Tiram.

Bangga akan kemenangan tersebut, H Abdussamad mencetuskan berdirinya klub amatir Persatuan Sepakbola Nusantara (Persenus). Ia mengumpulkan semua pemain terbaik di Banjarmasin dan memanggil mantan pemain timnas Indonesia, Kurnia Hasan sebagai pelatih.

Persenus kemudian ditantang Perseban Banjarmasin untuk menentukan wakil Komda PSSI Kalselteng. Hasilnya, Persenus menekuk Perseban yang merupakan klub perserikatan.

Sejak saat itu, Persenus langganan juara antarklub regional Kalimantan. Persenus juga menjadi wakil Komda PSSI Kalselteng, dan tampil di turnamen Soeharto Cup di Rawamangun Jakarta.

Pada saat itu, Indonesia belum memiliki kompetisi profesional yang resmi. Itu menjadi turnamen nasional pertama bagi Persenus. Persenus masuk Grup C bersama Porpu Tanjung Karang, PS Mlati Jogjakarta, dan Beringin Putera dari Ujung Pandang.

Langkah Persenus di turnamen itu terhenti saat berjuang untuk lolos 8 besar. Kesebelasan yang dipimpin langsung H Abdussamad kalah oleh tim asal Ujung Pandang.

Pada 1988, jiwa raga H Abdussamad makin bergejolak. Ia merasa tidak puas dengan sistem turnamen dan kompetisi sepakbola amatir. Maka dari itu, ia membentuk klub yang kemudian diberi nama PS Barito Putera.

Perjalanan Barito Putera 1994-2011

Pada 1994, Barito Putera tampil di Liga Indonesia Premier. Laskar Antasari menjadi semifinalis namun ditaklukkan Persib Bandung.

Lalu pada 2008, Barito Putera menjadi juara Liga Divisi 2. Dengan begitu, mereka promosi ke Divisi 1 Liga Indonesia.

Barito Putera kemudian keluar sebagai juara Divisi 1 Liga Indonesia pada 2011. Dengan begitu, Barito bisa tampil di liga sepakbola kasta tertinggi di Indonesia. Hingga saat ini, Barito menjadi satu dari dua klub asal Kalimantan yang tampil di Liga 1 2024-2025.

Serba-serbi Barito Putera

1. Julukan

  • Laskar Antasari
  • Tim Seribu Sungai
  • Bekantan Hamuk
  • Ksatria Tanah Banjar

2. Kelompok suporter

  • Barito Mania (Bartman)
  • Sop Buntut 1988
  • Barito Putera Fans Club

3. Staf Kepelatihan

  • Pelatih: Vitor Tinoco
  • Asisten Pelatih: Francisco Torres, Sofyan Morhan, Isnan Ali
  • Manajer: Ikhsan Kamil

4. Tim Utama 2024-2025

  • Kiper: Nor Halid, Muhammad Ridho, Wawan Hendrawan, Satria Tama, Gale Trisna
  • Bek: Bagas Kaffa, Yuswanto Aditya, Anderson Nascimento, Nazar Nurzaidin, Alexandro Kamuru, Novan Sasongko, Ilham Mahendra, Buyung Ismu Lessy, Iqbal Gwijangge, Renan Alves, Moon Chi-sung, Muhamad Firly.
  • Gelandang: Matías Mier, Tegar Infantrie, Levy Madinda, Lucas Morelatto, Bayu Pradana, Ferdiansyah, Natanael Siringoringo, Reza Zuhro, Aditiya Daffa, Rizky Pora, Abdul Aziz, Beri Santoso
  • Penyerang: Jaime Moreno, Bagus Kahfi, Lassana Doucoure, Murilo Mendes, Aimar Iskandar, Eksel Runtukahu.

5. Kandang

Stadion Demang Lehman di Desa Indra Sari, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.




(sun/mud)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads