Liga 1 2024-2025 sedang bergulir dan memasuki paruh musim kedua. Ada dua klub asal Kalimantan yang berlaga di liga paling bergengsi di Tanah Air tersebut.
Dua klub tersebut yakni Borneo FC dan Barito Putera. Dalam situs resmi Liga Indonesia Baru (LIB), Borneo berada di papan tengah klasemen sementara Liga 1. Hingga pekan ke-22, klub berjuluk Pesut Etam tertahan di peringkat kedelapan dengan mengemas 32 poin.
Tak jauh berbeda dengan Borneo, Barito juga belum menunjukkan performa terbaiknya di musim ini. Bahkan, klub berjuluk Laskar Antasari tertahan di papan bawah dalam klasemen sementara. Skuad asuhan Vitor Tinoco baru mengumpulkan 22 poin, sehingga harus puas berada di urutan ke-13.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekilas tentang Borneo FC
![]() |
Borneo FC adalah klub sepakbola profesional dari Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Pesut Etam didirikan pada 7 Maret 2014.
Dalam sejarahnya, Borneo FC menjadi juara Divisi Utama pada tahun 2014. Gelar itu terasa spesial karena diraih dalam waktu kurang dari satu tahun setelah klub berdiri.
Awalnya, Borneo FC bernama Pusamania Borneo FC. Klub tersebut didirikan sekelompok suporter sepakbola asal Samarinda, Pusamania. Itu seperti yang disebutkan dalam jurnal berjudul Strategi Promosi Manajemn Borneo FC Untuk Menarik Penonton Menyaksikan Pertandingan Langsung Di Stadion Segiri Samarinda, yang disusun Sayful Amri, Drs. H. Massad Hatuwe, M.Si, dan Johantan Alfando WS,S.Ilkom.M.Ilkom dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman.
Kelompok suporter itu berdiri jauh lebih dulu, tepatnya pada 9 April 1994. Dulu, Pusamania merupakan pendukung klub Persisam Putra yang kini menjadi Bali United.
Kini, Borneo FC merupakan satu-satunya klub sepakbola profesional yang bermarkas di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. H. Nabil Husein Said Amin yang sebelumnya merupakan Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) Pusamania di Malaysia (Pusamalaya) menjadi orang penting di balik terbentuknya Borneo FC.
Berbekal kegilaan dan kecintaan terhadap kota kelahiran, Nabil bersama PT Nahusam Pratama Indonesia sebagai badan hukum klub, bertekad mengembalikan kejayaan sepakbola Samarinda di kancah nasional. Tanggal 7 Maret 2014 disepakati sebagai hari berdirinya Borneo FC, setelah melakukan akuisisi kepemilikan klub Perseba Super. Itu sebabnya di tahun yang sama, Borneo FC bisa tampil di Divisi Utama.
Sekilas tentang Barito Putera
![]() |
Barito Putera didirikan pada 21 April 1988. Pendirinya yakni H. Abdussamad Sulaiman HB, yang mengaku pernah berjanji pada Sang Pencipta untuk membentuk sebuah klub sepakbola.
"Barito Putera ini dibentuk sebagai janji saya kepada Allah SWT, bahwa jika saya diberikan rezeki berlebih akan membentuk klub sepakbola," berikut kutipan H. Abdussamad dalam situs resmi Barito Putera, seperti dikutip detikKalimantan, Kamis (13/2/2025).
Logo Barito Putera berbentuk sederhana, khas klub galatama. Pola dalam logo membentuk tulisan BP yang merupakan singkatan dari Barito Putera. Kemudian ada angka 88 yang merupakan tahun berdirinya klub.
Terbentuknya Barito Putera tak bisa dilepaskan dari sepakbola Tarkam (antar kampung) di Banjarmasin pada 1970-an. Laga final dari turnamen tersebut mempertemukan kesebelasan Indrapura Muda vs Tim Karbau Lapas. Indrapura keluar sebagai juara dan mewakili Teluk Tiram.
H Abdussamad sempat membentuk klub amatir Persatuan Sepakbola Nusantara (Persenus). Namun setelah itu atau pada 1988, jiwa raga H Abdussamad makin bergejolak. Ia merasa tidak puas dengan sistem turnamen dan kompetisi sepakbola amatir. Maka dari itu, ia membentuk klub profesional yang kemudian diberi nama PS Barito Putera.
(sun/mud)