Ada-ada Aja, Kebanyakan Makan Bikin Perempuan Ini Digugat Pacarnya

Sonia Basoni - detikKalimantan
Selasa, 23 Des 2025 09:01 WIB
Foto: Ilustrasi iStock/Site Archive
Balikpapan -

Seorang perempuan di China digugat mantan tunangannya ke pengadilan, gegara kebanyakan makan. Pria itu diketahui menuntut sang kekasih untuk mengembalikan uangnya senilai total 50.000 yuan atau sekitar Rp 120 juta.

Gugatan tersebut mencakup uang mahar awal sebesar 20.000 yuan (Rp 48 juta) serta biaya selama masa pacaran senilai 30.000 yuan (Rp 71,5 juta).

Kasus ini viral di media sosial China karena alasan gugatan yang dinilai tidak lazim. Tertulis dalam gugatan bahwa sang perempuan dianggap terlalu banyak makan selama mereka menjalin hubungan.

Dikutip detikFood dari laman South China Morning Post, pria bermarga He tersebut menggugat mantan tunangannya bermarga Wang, yang berasal dari desa yang sama di Provinsi Heilongjiang.

Keduanya dipertemukan melalui seorang perantara hingga akhirnya menjalin pertunangan. Usai bertunangan, mereka bersama-sama menjalankan restoran malatang milik keluarga He yang berlokasi di Provinsi Hebei.

Malatang sendiri merupakan kuliner kaki lima yang cukup populer di China. Hidangan ini terdiri dari berbagai pilihan daging, sayuran, dan mi yang disajikan dalam kuah bercita rasa pedas.

Wang disebut ikut membantu mengelola usaha malatang tersebut selama kurang lebih enam bulan. Namun demikian, He mengaku merasa kurang puas dengan peran tunangannya dalam bisnis tersebut, salah satunya karena Wang dinilai terlalu sering menyantap malatang saat ikut bekerja.

"Dia hanya mengerjakan pekerjaan yang ringan. Wang selalu makan malatang yang kami jual setiap hari. Apa yang kami jual tidak cukup untuk dia makan," komplain He. Menurutnya, keluarganya merasa sikap Wang berubah setelah uang mahar dibayarkan.

Dalam persidangan, He turut menyerahkan daftar barang yang pernah dibelinya untuk Wang, termasuk pakaian pribadi seperti stoking hitam dan pakaian dalam. Wang membantah tuduhan tersebut dan menyebut sikap mantan tunangannya terlalu perhitungan.

"Saya ini tunangannya. Bukankah kamu (He) juga menikmati stoking dan pakaian dalam yang kamu belikan itu?" ujar Wang di hadapan hakim.

Pengadilan akhirnya memutuskan untuk menolak permintaan pengembalian biaya pacaran sebesar 30.000 yuan karena dianggap sebagai pengeluaran untuk kebutuhan pribadi yang memiliki nilai emosional bagi kedua belah pihak. Sementara itu terkait uang mahar, pengadilan memerintahkan Wang mengembalikan separuh dari jumlah tersebut.

Putusan ini diterima oleh kedua pihak. Kasus tersebut kembali memicu perdebatan publik mengenai tradisi uang mahar di China yang kerap menimbulkan pro kontra seperti ini. Sejumlah netizen mengkritik sikap He yang dianggap terlalu pelit.



Simak Video "Video: Memanas! Jepang Murka Kapal China Masuk Perairan Senkaku"

(aau/aau)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork