Putri Kartika Sari, Dosen Universitas Borneo Lestari (UBL) ini membuat inovasi unik. Kartika memanfaatkan ikan sepat untuk mengubahnya menjadi olahan yang bisa mencegah stunting pada anak.
"Produk olahan ini kami harap dapat menjadi alternatif pangan lokal yang sehat, praktis, dan bernutrisi," ujar Kartika, Jumat (7/11/2025).
Selama empat bulan, kegiatan ini melibatkan 20 ibu kelompok nelayan dan 20 ibu kader posyandu yang diajak untuk belajar mengolah ikan sepat (Trichogaster pectoralis) menjadi produk bergizi tinggi, seperti nugget ikan sepat dan tepung ikan sepat. Ia ingin, produk olahan ikan sepat itu bisa mendongkrak perekonomian keluarga nelayan sekitar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, produk olahan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pencegahan stunting di daerah kami, yang juga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat," ujar Kartika.
Kartika menjelaskan bahwa inovasi itu terbentuk usai tim dosen UBL berhasil meraih hibah Pengabdian Masyarakat Mahasiswa Berdampak tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
"Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal dalam upaya pencegahan stunting melalui inovasi produk olahan ikan sepat yang kaya akan gizi," terang Kartika.
Kartika pun mengungkapkan terima kasihnya atas program dana hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Sebab, dengan adanya program itu ia dan tim bisa memperkenalkanpotensi lokal Kalimantan Selatan kepada masyarakat luas, mengurangi ketergantungan pada produk pangan luar daerah.
"Selain itu, program ini diharapkan dapat dan mendorong keberlanjutan ekonomi berbasis sumber daya alam yang ada," ungkap Kartika.
Program ini diharapkannya bisa menjadi contoh pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada potensi lokal dan diharapkan dapat mendukungupaya penurunan angka stunting di Kalimantan Selatan serta wilayah Indonesia lainnya.
(aau/aau)
