Kuliner khas Banjar begitu beragam, apalagi aneka wadai atau kue tradisionalnya. Salah satu yang khas adalah Putri Selat, kue berlapis cantik dengan warna hijau, cokelat gula merah, dan putih santan.
Sekilas memang kue ini terlihat sederhana, namun di balik teksturnya yang lembut dan rasanya yang manis legit, terdapat kisah yang menghubungkannya dengan sejarah masyarakat Banjar, bahkan sampai ke lingkungan bangsawan.
Mengenal Putri Selat
Konon menurut kepercayaan Banjar, Putri Selat diyakini sudah ada sejak zaman Kerajaan Banjar, bahkan disebut-sebut sebagai salah satu kue kegemaran bangsawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masyarakat Banjar percaya kalau kue ini diperkenalkan oleh tokoh legendaris Putri Junjung Buih, sosok perempuan yang muncul dari buih sungai dan kemudian menjadi bagian penting dalam legitimasi kerajaan Banjar. Tak heran, kue ini dinamai "Putri Selat", seolah menjadi simbol keanggunan, kelembutan, dan kemewahan cita rasanya.
Sekarang, Putri Selat bukan hanya milik kalangan bangsawan, tapi sudah menjadi wadai yang bisa dinikmati semua orang. Saat Ramadan, kue ini hampir selalu hadir di meja takjil warga Banjar, disajikan hangat maupun dingin.
Bahkan tidak hanya di Kalimantan Selatan, kue ini juga dikenal hingga Sumatera, Malaysia, dan Singapura, lho!
Kue ini tersusun atas tiga lapisan dengan rasa berbeda. Lapisan bawah berwarna putih punya tekstur lembut, gurih, dan menjadi penyeimbang dari dua rasa lapisan. Bagian ini dibuat dari santan kelapa kental.
Lapisan tengah yakni cokelat gula merah menghadirkan rasa manis legit khas gula merah. Lalu lapisan atas hijau pandan yang wangi, rasanya manis, dan memberi sentuhan wangi daun pandan.
Setiap gigitan, detikers bisa merasakan kombinasi gurih, manis, dan harum pandan yang bikin nagih. Dari segi tampilan pun, Putri Selat begitu cantik dengan gradasi warna alami yang membuat siapa saja tergoda untuk mencicipinya.
Resep Putri Selat Khas Banjar
Bagi yang penasaran ingin mencoba membuat sendiri di rumah, berikut resep Putri Selat untuk 30 buah kue, dengan waktu pengerjaan sekitar 75 menit.
Bahan Lapisan Pandan
110 gr tepung beras
40 gr tepung tapioka
125 gr gula pasir
1/3 sdt garam halus
150 ml santan hangat
50 ml jus pandan (5 lembar pandan + 50 ml air)
1/4 sdt pasta pandan
225 ml santan panas
Bahan Lapisan Gula Merah
110 gr tepung beras
40 gr tepung tapioka
1/3 sdt garam halus
150 ml santan
1 sdm gula pasir
100 gr gula merah
250 ml santan hangat
1 lembar daun pandan
Bahan Lapisan Putih
40 gr tepung beras
10 gr tepung tapioka
ΒΌ sdt garam halus
300 ml santan
Cara Membuat Putri Selat
- Lapisan hijau (pandan): campur semua bahan kecuali santan panas. Setelah tercampur, tuang santan panas dan pasta pandan. Aduk rata, saring, lalu sisihkan.
- Lapisan gula merah: rebus gula merah, gula pasir, 150 ml santan, dan daun pandan hingga mendidih. Dalam wadah terpisah, campur bahan kering dengan santan hangat, lalu tuang larutan gula merah panas. Aduk rata, saring, dan sisihkan.
- Lapisan putih: campur semua bahan, aduk rata, dan saring.
- Panaskan kukusan. Oles cetakan dengan sedikit minyak. Tuang adonan putih ke cetakan, kukus 10-15 menit.
- Tuang adonan gula merah hingga β penuh cetakan, kukus lagi 10-15 menit.
- Tuang adonan hijau sampai penuh, kukus 15-20 menit hingga matang.
- Dinginkan dulu sebelum dikeluarkan dari cetakan agar kue tidak hancur. Hasilnya adalah kue lapis tiga warna yang cantik, harum pandan, gurih santan, dan legit gula merah dalam satu sajian.
Bagi detikers yang penasaran, tidak ada salahnya mencoba resep di atas di rumah. Selain menambah koleksi resep kue tradisional, membuat Putri Selat juga menjadi cara untuk melestarikan warisan kuliner nusantara. Selamat mencoba!
(aau/aau)