Deforestasi sudah lama menjadi salah satu isu lingkungan terbesar di Indonesia. Namun hal ini mendapatkan sorotan tajam usai terjadi bencana banjir dan longsor di utara Sumatera.
Tak cuma di Sumatera, deforestasi juga terjadi di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan. Kalimantan yang dulu dijuluki 'Paru-Paru Dunia' itu kini kehilangan tutupan hutan pada laju yang terus mencemaskan.
Lantas apa sebenarnya deforestasi? Simak artikel ini untuk mengetahui apa itu deforestasi, beserta penyebab, dampak, dan kebijakan pemerintah Republik Indonesia terkait penanganan deforestasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Deforestasi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deforestasi diartikan secara singkat sebagai penebangan hutan. Dalam Cambridge Dictionary, deforestation diartikan sebagai penebangan pohon secara besar-besaran di suatu wilayah, atau perusakan hutan oleh manusia.
Menurut Environment Indonesia, deforestasi adalah hilangnya tutupan hutan secara permanen, bukan sekadar penebangan sementara. Artinya, perubahan fungsi hutan menjadi perkebunan, tambang, permukiman, atau infrastruktur masuk kategori deforestasi karena ekosistem awal tidak dapat kembali seperti sebelumnya.
Penyebab Utama Deforestasi
Menurut laporan Environment-Indonesia, deforestasi di Indonesia dipicu oleh beberapa faktor yang saling berhubungan. Berikut penjelasannya.
1. Alih Fungsi Lahan
Perkebunan kelapa sawit dan batu bara menjadi pendorong terbesar. Ekspansi sawit ditambah tambang batu bara yang masif menuntut pembukaan hutan dalam skala besar. Industri kayu dan pertambangan juga berperan dalam memperluas kerusakan hutan.
2. Pembalakan Liar dan Pembakaran Hutan
Akses yang makin terbuka membuat pembalakan liar semakin mudah dilakukan. Kebutuhan akan lahan untuk perkebunan, khususnya sawit, membuat banyak individu tidak bertanggung jawab membakar hutan demi menyiapkan lahan.
3. Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur juga kerap menyebabkan deforestasi. Misalnya Kalimantan yang kini menjadi lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) harus membabat hutan untuk pembangunan jalan baru, pemukiman, kantor pemerintahan, hingga fasilitas umum.
Bahaya dan Dampak Deforestasi
Dampak deforestasi juga tidak selalu berkaitan dengan hilangnya pohon, tetapi juga perubahan besar dalam ekosistem dan kehidupan manusia. Berikut dampak deforestasi yang dijelaskan oleh Environment Indonesia:
1. Kehilangan Keanekaragaman Hayati
Deforestasi berdampak pada hilangnya keanekaragaman hayati. Misalnya orang utan, bekantan, kucing hutan, di hutan Kalimantan bisa mati karena kehilangan habitat.
2. Perubahan Iklim
Hutan tropis adalah salah satu penyerap karbon terbesar. Jika terjadi deforestasi, maka akan terjadi peningkatan emisi karbon yang mempercepat pemanasan global.
3. Bencana Alam
Longsor, banjir bandang, dan kebakaran hutan menjadi lebih sering terjadi karena tanah kehilangan penyangga dari pohon yang ditebang.
4. Konflik Sosial
Deforestasi juga bisa berdampak pada konflik sosial. Misalnya masyarakat adat Dayak yang kehidupannya bergantung pada hutan bisa mengalami konflik lahan dan hilangnya kearifan lokal di tanah tersebut.
Upaya Pemerintah dan Perubahan Arah Kebijakan
Pemerintah Indonesia melalui KLHK dalam laporannya telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka deforestasi, seperti:
- Penguatan penegakan hukum terhadap pembalakan liar
- Restorasi gambut
- Rehabilitasi hutan
- Moratorium izin baru sawit
- Pemantauan karhutla secara digital
- Program restorasi DAS
Semoga artikel ini bermanfaat dan membuka wawasan detikers terkait deforestasi yang terjadi di Indonesia.
Simak Video " Video Hashim: Laju Deforestasi RI Turun ke Level Terendah dalam 2 Dekade"
[Gambas:Video 20detik]
(bai/bai)
