Jaga Meratus, 2 Pelajar SMA Pimpin Aksi Tanam 3.000 Rotan Berbasis Data

Jaga Meratus, 2 Pelajar SMA Pimpin Aksi Tanam 3.000 Rotan Berbasis Data

Khairun Nisa - detikKalimantan
Jumat, 13 Jun 2025 07:02 WIB
Dua pelajar SMA berpartisipasi dalam aksi penanaman 3.000 pohon rotan di Pegunungan Meratus.
Dua pelajar SMA berpartisipasi dalam aksi penanaman 3.000 pohon rotan di Pegunungan Meratus. Foto: Khairun Nisa/detikKalimantan
Hulu Sungai Tengah -

Ribuan pohon rotan ditanam di Pegunungan Meratus, Desa Hinas Kiri, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (Kalsel). Proyek ini digelar untuk memberdayakan warga Meratus dengan tanaman rotan. Proyek Rotan For Life dijalankan guna mendukung target iklim nasional dan global, khususnya inisiatif FOLU Net Sink 2030.

"Proyek ini memadukan aksi pemuda dengan ilmu geospasial dengan memberdayakan masyarakat khususnya Dayak Meratus," ujar salah satu pelajar, Kiranamulya Budi Arthanti, Kamis (12/6/2025).

Rotan merupakan produk hutan bukan kayu yang tumbuh cepat dan dapat diperbarui, sangat penting untuk pelestarian hutan. Ia memanfaatkan data satelit, peta tanah, dan analisis kontur untuk mengidentifikasi lahan terdegradasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rotan dapat tumbuh optimal, membantu memulihkan hutan yang rusak," sebut Kirana.

Setiap lokasi penanaman telah diverifikasi di lapangan dan ditandai dengan GPS, dilengkapi peta digital untuk pemantauan transparan dan penelitian selanjutnya. Pendekatan berbasis data ini menegaskan peran teknologi dalam upaya konservasi berbasis komunitas, terlebih melibatkan masyarakat Dayak Meratus yang kehidupannya memang dekat dengan pemanfaatan hasil alam.

"Menanam 3.000 pohon rotan ini lebih dari sekadar reforestasi. Ini melambangkan sejuta harapan untuk lingkungan yang lebih sehat dan masa depan berkelanjutan," tegas Kirana.

Pelajar lainnya, Christophe Sulaiman, menambahkan bahwa mereka tidak ingin sekadar menanam. Mereka menanam dengan cerdas dan tepat dengan bantuan teknologi. Christophe ingin inisiatif yang dilakukan ini menjadi contoh yang kemudian dapat mendorong generasi muda untuk terlibat dalam pelestarian lingkungan.

"Terutama dengan teknologi modern dan metodologi berbasis data," sebutnya.

Christophe berharap rotan yang ditanam ini dapat tumbuh sesuai harapan, serta bisa memberikan manfaat lingkungan serta manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, khususnya Dayak Meratus.

Small Grant Program Leader Kementerian Kehutanan Syahida Aziziya Al Ahmady mengatakan dari total ribuan pelajar yang mendaftar, terpilih dua pelajar yang turut dalam aksi. Dari aksi kecil ini, dirinya berharap bisa jadi langkah besar kedepannya, terlebih rotan ini selain menyerap karbon juga ada nilai ekonomi di dalamnya, serta dapat menciptakan keseimbangan emisi dan menjadikan bumi yang lebih baik.

"Kami sangat senang ada generasi muda yang peduli terhadap lingkungan. Setelah ditanam ini mohon dirawat dengan baik," tutupnya.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads