Praktik prostitusi di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) kian marak. Satpol PP kerap mendapati PSK di guest house yang ada sekitaran Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
"Betul, saat ini lagi marak itu melalui aplikasi hijau, jadi mereka ini beroperasi di sekitar wilayah IKN itu biasanya menggunakan guest house yang ada di sana," ujar Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Penajam Paser Utara Rakhmadi kepada detikKalimantan, Senin (7/7/2025).
Rakhmadi mengungkapkan dalam dua tahun terakhir pihaknya sering melakukan razia di Sepaku. Diperkirakan ada 70 PSK yang sudah ditindak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam dua tahun terakhir ini kami gencar melakukan penindakan, kalau jumlah sekitar 60-70 PSK," ungkapnya.
Dalam penindakan tersebut diketahui para PSK merupakan pendatang dari luar PPU. Ada yang dari kota tetangga, yakni Balikpapan.
"Para pelaku PSK ini sebagian besar dari luar Pulau PPU, ada yang dari Jawa Barat, Yogyakarta, Makassar, dan Balikpapan," bebernya.
Untuk menghentikan aktivitas para PSK, Rakhmadi memberikan mereka sanksi administrasi berupa pemulangan ke kota asal. Dengan mengisi surat pernyataan bermaterai untuk tidak kembali ke IKN melakukan perbuatan tersebut.
"Sanksinya mengisi surat pernyataan cukup, dengan catatan bahwa setelah tertangkap mereka kami pulangkan, dan kami pastikan benar-benar pulang dalam waktu maksimal 2 x 24 jam," tegasnya.
Meski begitu, tak dipungkiri praktik prostitusi masih ada di IKN. Maka dari itu, Rakhmadi mengharapkan sinergitas dari banyak pihak untuk membantu memonitor para pelaku prostitusi di wilayah IKN.
"Sampai sore ini data yang masuk di ponsel saya banyak, selama ini kami melakukan menertibkan PSK ini, bekerja sama dengan tim gabungan Polri/TNI, bahkan juga polisi militer," pungkasnya.
(sun/bai)