Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Jamalulael meminta masyarakat bersabar menunggu hasil pemeriksaan terkait penyerangan sipil dan lima TNI oleh WN China di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar).
"Kita tunggu saja hasilnya, baik dari Imigrasi maupun dari Kepolisian. Saat ini, semuanya masih dalam proses," kata Jamalulael, Kamis (19/12/2025).
Ia memastikan proses pemeriksaan terhadap sejumlah WN China yang diduga menyerang lima anggota Batalyon Zeni Tempur 6/Satya Digdaya (Yonzipur 6/SD) terus berjalan. Saat ini, WN China yang diduga terlibat masih berada di Kantor Imigrasi Ketapang.
"Saat ini WNA tersebut sedang dilakukan pemeriksaan oleh pihak Imigrasi. Imigrasi Pontianak dan Imigrasi pusat juga hadir langsung di Ketapang," ujar Jamalulael.
Jamalulael mempercayakan sepenuhnya kasus itu untuk ditangani oleh pihak imigrasi dan kepolisian. Baik dari segi keimigrasian maupun dugaan tidak pidananya.
Ia mengatakan saat ini kepolisian sedang melakukan pemeriksaan secara paralel terkait dugaan tindakan anarkis, penyerangan, dan perusakan yang dilakukan para WN China tersebut.
"Dari kepolisian, fokusnya pada pemeriksaan tindakan anarkis, penyerangan, dan perusakan. Jadi prosesnya berjalan seiring," jelasnya.
Menurut Jamalulael, peran Kodam XII/Tanjungpura dalam perkara ini bersifat pendampingan dan koordinasi, tanpa terlibat langsung dalam proses penyelidikan maupun penyidikan.
"Kodam Tanjungpura sifatnya hanya mendampingi. Kami mengutus beberapa personel dari Asops, Intel, dan juga Dandim di wilayah tersebut untuk mendampingi kegiatan," terangnya.
Jamalulael menegaskan seluruh proses pemeriksaan dan pengambilan keterangan sepenuhnya menjadi kewenangan Imigrasi dan Kepolisian Daerah Kalimantan Barat.
"Untuk pengambilan dan pemeriksaan semuanya diserahkan ke Imigrasi Ketapang dan untuk kasus penyerangan ditangani Polda Kalimantan Barat," tutupnya.
Simak Video "Belajar Menarikan Tarian Khas dari Sanggar Seni di Singkawang"
(sun/des)