Usai Bunuh Teman gegara 'Uang Haram', Pria Kubar Kabur ke Magelang-Lampung

Usai Bunuh Teman gegara 'Uang Haram', Pria Kubar Kabur ke Magelang-Lampung

Riani Rahayu - detikKalimantan
Kamis, 20 Nov 2025 21:02 WIB
Konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan berencana di wilayah Kutai Barat, Kaltim pada Oktober 2025 lalu.
Konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan berencana di wilayah Kutai Barat, Kaltim pada Oktober 2025 lalu. Foto: dok Istimewa
Kutai Barat -

Polisi menangkap pria berinisial SB (50) di Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur (Kaltim) karena melakukan pembunuhan berencana terhadap rekannya, EP. Pelaku sempat kabur ke Magelang dan Lampung sebelum ditangkap.

Kasat Reskrim Polres Kutai Barat Iptu Rangga Asprilla Fauza mengatakan pelaku merupakan warga Kalimantan Tengah, namun berasal dari Magelang. Sedangkan Lampung merupakan tempat tinggal temannya.

"Jadi kami sempat mencari di rumah keluarganya di Kalteng tetapi tidak ada, ternyata dia sempat lari ke Magelang, karena pelaku ini memang ber-KTP Magelang, kemudian dia lari lagi ke Lampung dan bersembunyi di rumah temannya," ujar dia kepada detikKalimantan, Kamis (20/11/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah beberapa hari pelarian, pelaku akhirnya berhasil ditangkap di Pulau Sumatera pada 12 November 2025. Beberapa barang bukti yang disita adalah cangkul, balok kayu, dan mobil yang digunakan untuk memindahkan korban.

"Dan berdasarkan hasil visum et repertum, korban meninggal dunia akibat kekerasan benda tumpul di kepala, dengan ditemukan patah pada tulang dasar tengkorak," tuturnya.

Polisi telah melakukan pemeriksaan dan menetapkannya sebagai tersangka. Adapun motifnya adalah sakit hati dengan ucapan korban.

"Betul, motif utamanya sakit hati yang mendalam dari tersangka terhadap korban karena korban sempat melontarkan perkataan yang menyebut bahwa anak dan istri tersangka dihidupi dengan uang dari hal haram," ungkapnya.

"Pelaku menawarkan barang-barang dia (jualan), kebetulan pelaku punya toko sembako ya, namun respons dari korban tidak bagus, seolah mengejek bahwa ini barangnya sudah kedaluwarsa dan menyebut 'pantes keluargamu sakit karena makan dari uang haram' di situlah dia mulai sakit hati," jelasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Menjelajahi Keindahan Alam di Labuan Cermin dan Menikmati Panorama di Berau "
[Gambas:Video 20detik]
(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads