Pembunuh Dosen Wanita Ternyata Oknum Polisi, Diduga Motifnya Asmara

Bungo -

Polisi menangkap pelaku yang membunuh dosen perempuan inisial EY di Bungo, Provinsi Jambi. Pelaku yang bernama Bripda Waldi (22) merupakan anggota Polres Tebo. Diduga masalah asmara menjadi motif pembunuhan dan dugaan pemerkosaan ini.

Dilansir detikSumbagsel, Bripda Waldi ditangkap oleh tim gabungan Polres Bungo dan Polres Tebo di kosannya di wilayah Tebo Tengah pada Minggu (2/11). Jenazah EY sendiri ditemukan kurang dari 24 jam sebelum penangkapan Waldi, yakni pada Sabtu (1/11) siang pukul 13.00 WIB.

Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono mengatakan awalnya penyidik menemukan keterkaitan korban dengan oknum anggota Polri yang bertugas di Polres Tebo tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap korban," jelas Natalena, Minggu (2/11/2025).

Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan mobil Honda Jazz milik korban yang dibawa kabur oleh pelaku. Diketahui awalnya polisi langsung menduga EY korban pembunuhan karena sejumlah harta bendanya raib.

Dari hasil pemeriksaan sementara, Natalena menambahkan motif pelaku membunuh EY dilatarbelakangi asmara. Diketahui pelaku memiliki hubungan dengan Ketua Prodi S1 Keperawatan Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muara Bungo tersebut.

"Motif sementara diduga masalah pribadi dan hubungan asmara antara pelaku dan korban yang saat ini penyidik masih mendalami kemungkinan motif lain," papar Natalena.

Sedangkan dari hasil visum, korban tak cuma mengalami sejumlah luka akibat kekerasan di wajah, bahu, dan leher. Korban juga diduga mengalami pemerkosaan.

"Diduga iya (korban pemerkosaan), karena keterangan visum menyebutkan adanya sperma di celana korban," sambungnya.

Natalena memastikan Waldi akan diproses hukum dan prosesnya dilakukan secara transparan. Saat ini Waldi ditahan di Mapolres Bungo.

"Kami menegaskan bahwa meski pun pelaku oknum anggota Polri proses hukum akan dilakukan secara profesional, transparan, dan tanpa ada perlakuan khusus," tegasnya.

Baca selengkapnya di sini.