Pesan Terakhir Napi di Tarakan Soal Utang Sebelum Tewas Ditikam

Round Up

Pesan Terakhir Napi di Tarakan Soal Utang Sebelum Tewas Ditikam

Oktavian Balang - detikKalimantan
Rabu, 01 Okt 2025 10:00 WIB
Suasana Lapas Kelas II A Tarakan
Lapas Kelas IIA Tarakan. Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan
Tarakan -

AT, narapidana (napi) Lapas Kelas IIA Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), tewas ditikam sesama tahanan berinisial AB. Sebelum peristiwa nahas itu, AT disebut sempat mengirim pesan singkat kepada keluarganya. Pesan singkat itu terkait utang.

"Sehari sebelum peristiwa nahas (23/9), korban mengirim pesan singkat," ujar Alif Putra Pratama, kuasa hukum keluarga korban dari LBH Hantam, Senin (29/9/2025).

Dalam pesan tersebut, korban menyatakan ada dugaan ancaman terkait utang sebesar Rp 1,5 juta. Korban mengaku terancam dan bisa kehilangan nyawa jika utang tersebut tak segera dilunasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Alif, bukti pesan tersebut membuka kemungkinan motif lain dalam tewasnya AT. Pihak keluarga juga telah menyerahkannya sebagai barang bukti ke Polres Tarakan pada Senin (29/9). Mereka berharap bukti tersebut dapat mengungkap motif lain pembunuhan AT.

"Bukti pesan itu diharapkan dapat mengungkap motif lain atau keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. Kami serahkan tiga lembar bukti pesan yang mengarah pada seseorang yang mungkin turut terlibat dalam pembunuhan," terangnya.

Pengakuan Tersangka

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tarakan AKP Ridho Pandu Abdillah menyatakan AB telah diperiksa sebagai tersangka. AB mengaku awalnya hanya bermaksud mengancam korban dengan pisau dapur. Namun, tersangka mengaku tersulut oleh kata-kata tantangan dari korban.

"Korban mengatakan kepada tersangka 'Kau pikir aku anak-anak kau ancam pakai pisau'," demikian kutipan hasil pemeriksaan.

Tersangka langsung menusukkan pisau ke arah dada kiri korban. Karena tersangka AB masih berstatus narapidana dan menjalani hukuman di Lapas Kelas IIA Tarakan, tidak dilakukan proses penangkapan terpisah.

Ridho mengatakan pihaknya masih terus mendalami kemungkinan motif sebenarnya di balik penikaman AT hingga tewas. Polisi belum menyimpulkan bahwa utang adalah motif terkuat.

"Kami belum bisa menyimpulkan apakah murni karena utang atau ada faktor lain," ucap Ridho, Selasa (30/9/2025).




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads