Kronologi Bayi 1 Minggu di Hulu Sungai Tengah Tewas Dibanting OTK Cari Ayah

Kronologi Bayi 1 Minggu di Hulu Sungai Tengah Tewas Dibanting OTK Cari Ayah

Khairun Nisa - detikKalimantan
Selasa, 23 Sep 2025 09:00 WIB
Rumah duka bayi usia satu minggu tewas dibanting, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. (Foto: Khairun Nisa/detikKalimantan)
Foto: Rumah duka bayi usia satu minggu tewas dibanting, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. (Foto: Khairun Nisa/detikKalimantan)
Hulu Sungai Tengah -

Bayi berusia satu minggu di Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), tewas usai dibanting orang tak dikenal pada Senin (22/9). Bayi itu tak dapat terselamatkan meski telah dibawa ke rumah sakit terdekat.

Kejadian itu terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Barabai, Kabupaten HST. Pelaku sendiri diketahui berinisial HA (40) yang tiba-tiba masuk ke rumah korban, kemudian beralasan mencari ayah korban.

Nenek korban sempat menemui pelaku, kemudian keduanya mengobrol dan pelaku menunjuk bayi berusia satu minggu yang tidur di dalam kamar. Tanpa diduga, pelaku mendatangi bayi dan menarik kaki bayi kemudian membantingnya berulang kali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ke lantai serta dinding," jelas Kapolres HST AKBP Jupri Tambupulon, Senin (22/9/2025).

Melihat itu, nenek korban pun menjerit kencang yang akhirnya mengundang warga setempat untuk datang. Beruntung HA berhasil diamankan oleh warga setempat untuk kemudian dibawa ke Polres HST.

Jupri turut menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas kejadian tersebut. Ia meminta masyarakat mempercayakan proses hukum tersebut kepada pihaknya. Kini, bayi malang tersebut sudah dimakamkan secara sederhana oleh pihak keluarga.

"Percayakan sepenuhnya proses penanganan kasus ini kepada Polres HST. Kami akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku," tegas Jupri.

Sementara itu, untuk dugaan penyebab pelaku membanting bayi itu belum bisa didalami lebih lanjut. Alasannya, yakni karena kondisi keluarga masih mengalami trauma dan berduka, serta pelaku masih dalam pengaruh mabuk.

"Masih belum sampai ke sana (penyebab), keluarga korban masih berduka dan pelaku masih belum normal. Pemeriksaan itu harus tenang," sebut Kasi Humas Polres HST Aiptu M Husaini kepada detikKalimantan.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads