Beberapa perwakilan organisasi masyarakat (ormas) Dayak mendatangi Polda Kalbar untuk memberikan keterangan terkait laporan atas dugaan penghinaan oleh Rizky Kabah, Kamis (11/9/2025). Mereka meminta kepolisian segera menangkap pelaku.
Ketua Umum Mangkok Merah Kalimantan Barat (MMKB) Iyen Bagago mengatakan telah diberi kuasa oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas) maupun organisasi kepemudaan (OKP) Dayak untuk melaporkan Rizki Kabah yang diduga menghina masyarakat Dayak.
"Jadi semua ormas Dayak itu mempercayakan, memberi kuasa kepada saya untuk melaporkan Risky Kabah. Untuk itu, saya meminta kepada pihak Polda Kalbar untuk segera menindaklanjuti dan menangkap pelaku. Kami tunggu dalam waktu dekat, karena ini kasusnya bukan sepele, ini semua Dayak ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Iyen, masyarakat Dayak sangat terpukul atas ucapan Risky Kabah melalui akun media sosialnya. Ucapan itu cenderung pada penghinaan.
"Masyarakat Dayak ini merasa terpukul. Makanya semua ormas Dayak itu mendukung kita untuk melaporkan ini," katanya.
Sore tadi, Iyen dan beberapa masyarakat Dayak lainnya memberikan keterangan di Polda Kalbar. Iyen diminta membawa saksi minimal dua orang dan surat kuasa.
"Kami datang sesuai permintaan bawa dua orang saksi, itu sudah pasti. Terus surat kuasa dukungan dari para ormas, juga kita siapkan. Ya itu memang sangat masuk akal dan itu haruslah," kata Iyen.
Ia juga meminta masyarakat Kalbar harus bersabar. Karena proses hukum sudah mulai berjalan. Ia pun yakin kepolisian bisa menuntaskan kasus ini.
"Jangan terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar. Kita sudah serahkan kepada pihak kepolisian. Jadi tolong kita ikuti aturan hukum negara. Namun polisi juga jangan lengah. Ini harus segera. Bagaimana pun caranya, ini sudah terpukul kami orang Dayak. Jangan ada lagi yang lain sempat menghina Dayak. Kalau ada yang lain lagi, ormas Dayak akan siap turun ya," tegasnya.
Ketua Umum Pemuda Dayak Kalbar Srilinus Lino menambahkan, apa yang disampaikan Rizky Kabah dalam akun media sosialnya merupakan fitnah dan dilakukan secara sepihak tanpa dasar yang jelas.
"Hari ini berkumpul di rumah Betang Adat Dayak, untuk menyikapi beberapa hal terkait kejadian yang dilakukan akun Rizky Kabah," kata Srilinus Lino.
Ia menegaskan pihaknya tidak membenci siapapun yang menggunakan media sosial untuk berekspresi. Namun tidak harus menyebarkan fitnah kepada suku dan masyarakat tertentu.
"Kami tegaskan kami tidak membenci siapapun, pertama siapa pun yang berani menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat khususnya Kalbar, maka kami akan bergerak, jelas apa yang dilakukan Rizky Kabah ini merugikan kami," tegasnya.
Menurutnya, tidak ada ruang atas ujaran kebencian di media sosial. Apalagi yang dilakukan Rizky Kabah dianggap suatu penghinaan. Maka ia mendesak kepolisian untuk melakukan tindakkan tegas.
"Yang paling penting hari ini kami meminta pihak kepolisian untuk segera melakukan tindakan tegas karena sudah sangat meresahkan bagi masyarakat Kalbar khususnya masyarakat Dayak," katanya.
Polisi Lanjutkan Proses
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Kalbar Kombes Burhanuddin membenarkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan pelapor dan sejumlah saksi.
"Sudah diambil keterangannya. Kita tunggu proses selanjutnya," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Kalbar Kombes Burhanuddin kepada detikcom, Kamis malam.
Ia meminta masyarakat untuk sabar dan mempercayakan penyelesaian dugaan kasus ini ke kepolisian. Karena saat ini penyidik terus bekerja.
"Saat ini kami masih melakukan pendalaman," kata Burhanuddin.
Untuk diketahui, Rizky Kabah dinilai menghina masyarakat Dayak dengan menyebut suku Dayak menganut ilmu hitam. Dalam konten yang dibuatnya, tampak Risky Kabah berdiri di depan Rumah Radakng Pontianak, rumah adat kebanggaan masyarakat Dayak.
"Dukun sakti tinggal di rumah ini teman-teman. Namanya Rumah Radakng. Dulu suku Dayak sangat menganut ilmu hitam, makanya di Kalimantan Barat terkenal dengan kesaktiannya suku Dayak sama ilmu hitam," kata Rizky Kabah.
Simak Video "Berpartisipasi dalam Tantangan Malam Hari dan Membagikan Merchandise di Pontianak "
[Gambas:Video 20detik]
(bai/bai)