Pria berinisial DH di kasus pencuikan dan pembunuhan M Ilham Pradipta (37), kacab bank di Jakarta, diketahui bernama Dwi Hartono. Polisi mengonfirmasi hal tersebut. Dwi Hartono adalah salah satu otak penculikan Ilham.
"Benar (DH adalah Dwi Hartono)," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (26/8/2025), dilansir detikNews.
"(DH) seorang pengusaha bimbel (bimbingan belajar) online," lanjut Ade Ary.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di berbagai platform media sosial (medsos), beredar kabar bahwa Dwi Hartono juga seorang motivator. Namun hal ini belum terkonfirmasi.
Ade Ary menyebut Dwi Hartono berperan sebagai aktor intelektual penculikan dan pembunuhan Ilham. Selain Dwi Hartono, ada 3 orang yang jadi tersangka. Yakni C, YJ. Keempat tersangka ditangkap tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Dwi Hartono, YJ dan AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada 23 Agustus. Video detik-detik penangkapan bisa disaksikan di sini. Sedangkan C ditangkap di kawasan PIK, Jakarta Utara, pada 24 Agustus .
Kronologi Penculikan Ilham
Jasad Ilham ditemukan dengan tangan dan kaki terikat di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8). Dia terakhir kali terlihat, berdasarkan rekaman CCTV, berada di supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8).
Penculikan terjadi di parkiran supermarket. Ketika hendak masuk ke mobil, tanpa disadari, Ilham sudah ditunggu para penculik. Dia dipaksa ke dalam mobil pelaku yang terparkir di sebelah mobil Ilham.
Polisi bergerak cepat. Empat penculik ditangkap di dua tempat berbeda. Tiga orang di Jakarta Pusat, seorang lainnya Bandara Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga kini, polisi masih mendalami kasus ini. Termasuk soal motif penculikan dan pembunuhan Ilham. Di berbagai platform medsos, beredar narasi bahwa aksi kriminal tersebut berlatar kredit fiktif.
Sosok Dwi Hartono
Berdasarkan penelusuran detikSumbagsel, Dwi adalah pengusaha asal Rimbo Bujang, Tebo, Jambi. Dia pernah tinggal di Desa Tirta Kencana Unit 6, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo. Salah satu warga mengaku Dwi sudah lama merantau meninggalkan Rimbo Bujang.
"Iya dia pernah sekolah di sini sampai SMA. Terakhir dia pernah ikut reunian SMP," kata Jay Saragih, warga setempat, Selasa (26/8/2025), dilansir detikSumbagsel.
"Dia pernah ke Rimbo Bujang ini naik helikopter, jadi setahu orang di sini, dia sangat kaya," tambahJay.
Meski sudah lama merantau, menurut Jay, Dwi masih berkomunikasi dengan warga. Bahkan Dwi sering mengirimkan bantuan dana bagi kegiatan organisasi dan pemuda desa.
(trw/des)