Istri Dituduh Dulunya Pria, Presiden Prancis Macron Sewa Detektif Swasta

Internasional

Istri Dituduh Dulunya Pria, Presiden Prancis Macron Sewa Detektif Swasta

Tim detikcom - detikKalimantan
Rabu, 13 Agu 2025 16:00 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte Macron bereaksi saat berpose untuk foto selama pertemuan di Istana Kepresidenan di Hanoi pada 26 Mei 2025.
Presiden Emmanuel Macron dan Brigitte Macron/Foto: via REUTERS/NHAC NGUYEN
Balikpapan -

Istri Presiden Prancis Emmanuel Macron, Brigitte dituduh terlahir sebagai seorang pria. Macron menanggapi serius tuduhan itu dengan menyewa detektif swasta.

Dikutip detikNews berdasarkan catatan detikcom, Selasa (12/8), tuduhan itu mencuat ke publik setelah Macron ditoyor Brigitte usai turun dari pesawat. Kala itu, Macron tengah berkunjung ke Vietnam.

Videonya viral di media sosial. Macron sebetulnya sudah buka suara terkait kejadian tersebut, namun isu Briggete dulunya pria semakin liar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka dari itu, Macron mengambil langkah lanjutan. Ia menyewa detekfit swasta untuk mengusut tuduhan tersebut. Detektif swasta itu disewa untuk menyelidiki seorang influencer Amerika Serikat (AS), Candace Owens, yang mereka gugat terkait tuduhan tersebut.

Penyelidikan yang dilakukan detektif swasta itu, seperti dilansir Financial Times, Selasa (12/8/2025), disebut menghasilkan sejumlah informasi detail mengenai Owens, termasuk soal hubungannya dengan tokoh-tokoh sayap kanan di Prancis dan popularitasnya di media pemerintah Rusia.

Kemudian Macron dan istrinya menggugat Owens, atas apa yang mereka sebut sebagai 'fiksi yang aneh, memfitnah, dan mengada-ada' dalam rentetan podcast berseri yang menarik jutaan pendengar. Tuduhan utama dalam podcast itu adalah Brigitte terlahir sebagai laki-laki.

Penyelidikan terhadap Owens dilakukan oleh firma hukum Nardello & Co yang berkantor di AS, sebelum Macron dan istrinya mengajukan gugatan hukum terhadap Owens bulan lalu.

Informasi yang didapat dari investigasi itu tidak hanya menjelaskan soal hubungan Owens dengan para tokoh sayap kanan di Prancis, tetapi juga keterkaitannya dengan tokoh populis sayap kanan di AS dan Inggris, serta interaksi online-nya dengan seorang nasionalis di Rusia.

"Keluarga Macron mengajukan gugatan hukum ini dengan pengetahuan penuh tentang siapa yang bersekutu dengan Owens," kata pemimpin eksekutif Nardello & Co, Dan Nardello, yang merupakan mantan jaksa federal New York.

Salah satu pengacara Macron, Tom Clare dari firma hukum Clare Locke -- spesialis kasus pencemaran nama baik, mengatakan keputusan mengajukan gugatan itu sebagian didorong oleh keinginan Macron dan istrinya untuk memahami mengapa seorang influencer AS tertarik pada mereka.

Untuk diketahui, Macron dan istrinya mengajukan gugatan hukum atas tuduhan pencemaran nama baik terhadap Owens pada Juli 2025. Gugatan yang diajukan ke pengadilan tinggi Delaware, AS, itu menuduh Owens telah menyebarkan 'kebohongan', termasuk tuduhan soal Brigitte terlahir sebagai laki-laki dengan nama Jean-Michel Trogneux.

Mengenai gugatan itu, seperti dilansir AFP, diajukan setelah Owens berulang kali mengabaikan permintaan untuk mencabut pernyataan palsu dan pencemaran nama baik yang dibuat dalam rentetan video YouTube dan podcast delapan episode berjudul 'Becoming Brigitte'. Clare menambahkan Macron dan istrinya bersedia hadir di pengadilan Delaware untuk menghadiri persidangan secara langsung.

Baca selengkapnya di sini.




(sun/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads