.webp)
Sejumlah terduga teroris diamankan di beberapa daerah oleh Densus 88 Antiteror Polri. Salah satunya di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Polri mengungkap peran terduga teroris yang ditangkap di Berau pada 17 Juli 2025 lalu.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan ada 4 orang yang ditangkap dalam kurun waktu 17-18 Juli 2025 di beberapa lokasi. Di Berau, Densus 88 menangkap tersangka inisial UB. Trunoyudo mengungkap peran UB.
"Tergabung dalam struktur organisasi yang menjabat sebagai ketua. Mengikuti pelatihan fisik," jelas Trunoyudo dalam keteranganya, dilansir detikNews, Rabu (6/8/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih di tanggal yang sama, 17 Juli, Densus 88 juga mengamankan LA di Kabupaten Toli-toli, Sulawesi Tengah. LA diduga anggota kelompok teror yang rutin mengikuti pertemuan dan pembinaan internal.
Kemudian pada 18 Juli, Densus 88 menangkap YK dan MI. YK diamankan di Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dia diduga merupakan kepala bidang dalam struktur organisasi kelompok teror. Sementara MI ditangkap di Bojong Sari, Kota Depok, dan berperan sebagai anggota kelompok yang rutin mengikuti pertemuan internal.
Trunoyudo mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap lingkungan sekitarnya, terutama jika menemukan indikasi perekrutan terselubung oleh kelompok teroris. Perekrutan ini umumnya disamarkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan sosial.
"Penangkapan terhadap tersangka memberikan fakta bahwa kelompok teror masih aktif melakukan kegiatan dan memiliki potensi ancaman, baik ancaman aksi teror maupun penyebaran paham radikalisme," imbuhnya.
Sebelumnya penangkapan di Berau ini dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Berau AKP Ngatijan. Terduga teroris diamankan di Jalan Milono, Kecamatan Tanjung Redeb. Tak cuma satu orang, Densus 88 mengamankan suami istri. Namun, belum dijelaskan apakah memang hanya satu atau keduanya yang terlibat.
"Benar mengenai sepasang suami istri terduga teroris telah diamankan oleh tim Densus 88 pagi kemarin," kata Ngatijan, Jumat (18/7/2025) lalu.
Ngatijan juga menyebut adanya dugaan kedua orang yang ditangkap bukan merupakan penduduk setempat. Sebab, tidak ada data yang menunjukkan mereka warga Berau.
"Dugaannya mereka bukan orang sini, tapi itu masih perlu dipastikan karena saat penangkapan kami tidak berada di lokasi," lanjutnya.
(des/des)
