Tak Cuma Penggal Kepala, Istri di Banjar Juga Potong Tangan Suami

Tak Cuma Penggal Kepala, Istri di Banjar Juga Potong Tangan Suami

Khairun Nisa - detikKalimantan
Senin, 21 Jul 2025 10:10 WIB
Kapolres Banjar AKBP Fadly menunjukkan foto ketika korban ditemukan.
Kapolres Banjar AKBP Fadly menunjukkan foto ketika korban ditemukan. Foto: Khairun Nisa/detikKalimantan
Banjar -

Polisi menyelidiki kasus pembunuhan seorang pria inisial DI oleh istrinya sendiri, FT (28), di Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). FT diketahui membacok korban hingga kepalanya putus. Tak cuma kepala yang dipenggal, tangan korban juga dipotong.

Kapolres Banjar AKBP Fadly mengungkapkan korban dan pelaku baru menikah sekitar satu bulan yang lalu. Sebelum kejadian, korban sempat melakukan kekerasan atau KDRT terhadap pelaku.

Korban memukul pelaku hingga terjatuh. Kemudian, pelaku langsung mengayunkan senjata tajam yang sudah dibawanya ke arah muka korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah korban terjatuh, kemudian pelaku langsung membacok korban beberapa kali hingga bagian tangan dan kepala korban putus," jelas Fadly di Mapolres Banjar, Senin (21/7/2025).

Setelah korban tewas, pelaku membuang bagian tubuh korban sejauh 7 meter dari lokasi awal korban ditemukan. Pelaku mengaku sengaja supaya suaminya tidak tiba-tiba hidup lagi.

"Dengan alasan kalau tidak dibuang takut korban hidup kembali," ungkapnya.

Kemudian pelaku mendatangi lokasi pendulangan emas di dekat TKP menemui keluarganya, dengan kondisi berlumuran darah bersama anaknya. Tak lama, korban ditemukan oleh keluarga pelaku.

Jasad korban langsung dievakuasi ke RSUD Ratu Zaleha untuk dilakukan proses visum luar. Bagian tubuh korban yang putus juga dijahit.

Fadly menambahkan, KDRT dan cekcok itu sendiri diduga dipicu oleh kecemburuan korban. Menurut penuturan pelaku yang sudah menyerahkan diri, korban cemburu pada rekan kerja serta saudara pelaku.

"Jadi korban ini cemburu dengan rekan kerja pelaku dan ke saudara pelaku, kemudian cekcok mulut dan korban marah-marah," ujarnya.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads