Mayat bayi laki-laki ditemukan terbungkus plastik merah di tempat sampah wilayah Ketapang, Kota Pontianak. Bayi tersebut diduga menjadi korban pembunuhan. Begini kondisinya.
Jasad bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung, Sy (60), di tempat sampah depan Gang Berkah, Jalan Ketapang, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kamis (24/4).
Dari hasil visum yang dilakukan di RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak, diketahui bahwa bayi tersebut lahir dalam kondisi hidup. Namun, kematiannya disebabkan oleh kekurangan oksigen, dengan luka pada bagian mulut yang mengindikasikan bayi tersebut dibunuh dengan cara dibekap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada luka pada mulutnya. Sehingga diduga kuat bayi ini dibunuh dengan cara dibekap," kata Kapolsek Pontianak Selatan, AKP Jatmiko kepada wartawan, Jumat (25/4/2025)
Jatmiko mengatakan, anggota Sat Reskrim Polresta Pontianak dan Polsek Pontianak Selatan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan pembunuhan bayi ini.
"Tim gabungan sedang melakukan penyelidikan secara intensif untuk mengungkap motif dan latar belakang dugaan kasus pembunuhan bayi ini," ucap Jatmiko.
Mayat Bayi Ditemukan Pemulung
Ia menerangkan, bayi dengan berat 3,25 kilogram dan tinggi badan 54 sentimeter ini pertama kali ditemukan oleh Sy (60) warga Batu Layang yang sedang memulung sampah bersama temannya, Ma (53) warga Sungai Raya.
"Saat memulung, saksi Sy menemukan mayat bayi ini dalam kantong plastik berwarna merah," kata Jatmiko.
Saat itu, kata Jatmiko, Sy belum mengetahui kondisi bayi tersebut. Sy kemudian memberitahu Ma atas temuan ini. Ma kemudian menyarankan agar melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
"Aipda Rahman dan Babinsa langsung mendatangi lokasi penemuan bayi. Saat dibuka plastik merah itu, memang benar di dalamnya ada bayi yang sudah meninggal dunia," beber Jatmiko.
Jatmiko yang mendapat informasi ini ikut turun ke lokasi penemuan bayi. Ia bersama anak buahnya sibuk mencari bukti petunjuk di sekitar lokasi. Sementara bayi dibawa RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak untuk dilakukan Visum et Repertum.
Jatmiko menegaskan, penyelidikan intensif sedang dilakukan untuk mengungkap kasus ini secara profesional, proporsional, dan prosedural.
"Ini adalah peristiwa tragis yang tidak manusiawi, dan pelakunya akan kami kejar hingga tuntas," tegasnya.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui informasi terkait peristiwa ini agar segera melapor untuk membantu proses pengungkapan.
(mud/mud)