Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Priguna Anugrah, tersangka pemerkosa anak pasien di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, diketahui sempat ingin bunuh diri sebelum ditangkap polisi. Akibat aksi nekatnya, Priguna sempat dirawat di rumah sakit sebelum akhirnya ditahan.
Dilansir detikJabar, Priguna ditangkap di apartemennya di Bandung pada Minggu, 23 Maret 2025. Dokter residen asal Pontianak itu berupaya mengakhiri hidup dengan cara memotong nadi sebelum ditangkap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditangkap di apartemen, pelaku sempat mau bunuh diri juga, sempat mencoba memotong nadi. Sempat dirawat, setelah dirawat baru ditangkap," kata Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan dalam konferensi pers di Polda Jabar, Rabu (9/4/2025).
Pemerkosaan ini sendiri terjadi pada Selasa, 18 Maret 2025. Sekitar pukul 01.00 WIB, Priguna meminta anak pasien yang tengah menunggui ayahnya yang sedang sakit untuk melakukan prosedur ambil darah.
Priguna beralasan prosedur itu bertujuan untuk transfusi darah bagi orang tua korban. Korban pun dibawa ke Gedung Mother and Child Health Care (MCHC) lantai 7 di kompleks RSHS.
"Dalih pelaku ambil darah, karena ayahnya kritis jadi darah anaknya saja," ucap Surawan.
Baca juga: Dokter Priguna di Mata Tetangga di Pontianak |
Korban disuntik beberapa kali dan diinfus. Priguna memasukkan obat bius hingga korban tidak sadarkan diri. Saat tersadar, korban cukup kaget karena sudah pukul 04.00 WIB atau kurang lebih 3 jam dia tidak sadarkan diri.
Dari hasil pemeriksaan, penyidik juga menemukan sisa sperma di tubuh korban serta alat kontrasepsi yang digunakan pelaku. Saat ini sampel tersebut telah dibekukan dan akan diuji melalui tes DNA untuk memastikan kecocokannya.
"Akan diuji lewat DNA, kan kita harus uji. Dari yang ada di kemaluan korban, kemudian keseluruhan uji DNA pelaku dan juga yang ada di kontrasepsi itu, sesuai DNA sperma pelaku," ujarnya.
Surawan menambahkan saat ini korban dalam pendampingan pihaknya. Kondisi korban sudah berangsur membaik.
"Sekarang membaik, tapi mungkin sedikit trauma. Korban umur 21," ujarnya.
(des/des)