Perjalanan Orangutan di Ketapang Kembali ke Rimba

Foto Kalimantan

Perjalanan Orangutan di Ketapang Kembali ke Rimba

Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) - detikKalimantan
Senin, 12 Mei 2025 15:00 WIB

Ketapang - Orangutan yang masuk ke permukiman warga di Ketapang, Kalbar, ditranslokasi ke Hutan Lindung Gunung Tarak. Berikut prosesnya.

Orangutan muncul di permukiman warga akibat habitatnya jadi lahan sawit.
Orangutan muncul di permukiman warga di beberapa wilayah di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar). Keberadaan orangutan di permukiman ini sempat menimbulkan keresahan, karena dikhawatirkan terjadi konflik antara manusia dan orangutan. Foto: Dok. YIARI
Translokasi orangutan di Ketapang, Kalimantan Barat.
YIARI bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat Seksi Konservasi Wilayah I Ketapang dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Ketapang Selatan mengambil langkah translokasi orangutan tersebut. Proses translokasi ini dimulai dari tim gabungan bergerak ke lokasi untuk melakukan evakuasi sejak dini hari dan tiba lokasi munculnya orangutan pada 8 Mei 2025, sekitar pukul 04.30 WIB. Foto: Dok. YIARI
Translokasi orangutan di Ketapang, Kalimantan Barat.
Tim YIARI menggunakan senjata bius untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, baik bagi satwa maupun tim di lapangan. Dosis obat bius dihitung secara cermat oleh dokter hewan YIARI berdasarkan ukuran dan perkiraan berat badan orangutan. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/Foto: Dok. YIARI
Translokasi orangutan di Ketapang, Kalimantan Barat.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 7 jam, orangutan ini berhasil ditranslokasikan di dalam kawasan dengan melibatkan masyarakat setempat untuk membantu membawa orangutan masuk lebih jauh ke dalam hutan. Foto: Dok. YIARI
Proses translokasi orangutan ke kawasan hutan lindung di Kalimantan Barat.
Ketika dilepaskan, orangutan ini menunjukkan respons positif, bergegas bergerak menjauh, dan menunjukkan perilaku liar, menandakan kesiapannya untuk kembali hidup bebas di alam. Hutan Lindung Gunung Tarak dipilih sebagai lokasi translokasi karena memiliki kondisi ekologi yang sangat mendukung bagi kelangsungan hidup orangutan. Foto: Dok. YIARI
Translokasi orangutan di Ketapang, Kalimantan Barat.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa orangutan yang memiliki berat badan sekitar 60-65 kilogram ini mempunyai luka lama di punggung tangan kiri yang sudah membentuk jaringan ikat. Pemeriksaan gigi juga menunjukkan adanya beberapa kerusakan, seperti gigi fraktur, lubang, dan gigi yang hilang. Kondisi ini diperkirakan terjadi karena usia orangutan yang sudah cukup tua. Meskipun demikian, kondisi umum orangutan cukup baik untuk kembali ke alam. Foto: Dok. YIARI
Perjalanan Orangutan di Ketapang Kembali ke Rimba
Perjalanan Orangutan di Ketapang Kembali ke Rimba
Perjalanan Orangutan di Ketapang Kembali ke Rimba
Perjalanan Orangutan di Ketapang Kembali ke Rimba
Perjalanan Orangutan di Ketapang Kembali ke Rimba
Perjalanan Orangutan di Ketapang Kembali ke Rimba
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads