Lirik Lagu Hymne Guru dan Sejarah Perubahannya

Lirik Lagu Hymne Guru dan Sejarah Perubahannya

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Senin, 24 Nov 2025 18:00 WIB
Pencipta lagu Hymne Guru, Sartono. (Istimewa)
Foto: Pencipta lagu Hymne Guru, Sartono. (Istimewa)
Samarinda -

Peran guru dalam kemajuan bangsa tidak pernah bisa dilepaskan dari sejarah panjang pendidikan Indonesia. Guru adalah sosok yang membentuk karakter, membuka wawasan, hingga mengarahkan murid menuju masa depan yang lebih baik.

Bentuk penghormatan terhadap profesi yang mulia ini tidak hanya hadir melalui upacara atau perayaan Hari Guru Nasional, tetapi juga melalui karya seni, salah satunya lagu Hymne Guru.

Lagu yang akrab diperdengarkan dalam upacara, perpisahan sekolah, hingga acara di sektor pendidikan ini menyimpan kisah perjuangan seorang guru sekaligus seniman bernama Sartono.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dialah sosok yang menciptakan Hymne Guru pada 1980, hanya dengan modal siulan dan catatan sederhana. Karya tersebut kemudian mengantarkannya menjadi juara sayembara dan mengutusnya mengikuti studi banding ke Jepang.

Lirik dan Makna Lagu Hymne Guru

Dikutip dari buku 125 Lagu Wajib Nasional dan Koleksiku Histori Saya Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer karya Hani Widiatmoko dan Dicky Maulana, serta Surat Kemendikbud Nomor 36927/MPK.A/TU.02.03/2023, berikut lirik terbaru lagu Hymne Guru sesuai ketetapan resminya.

Terpujilah wahai engkau
Ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup
Dalam sanubariku

Semua baktimu
Akan kuukir
Di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu

Engkau sebagai pelita
Dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk
Dalam kehausan

Engkau patriot pahlawan bangsa
Pembangun insan cendekia

Makna lagu ini selaras dengan hakikat profesi guru, yaitu menjadi cahaya dalam kegelapan. Guru hadir untuk menyalurkan ilmu, memberi nasihat, dan menuntun murid mengembangkan potensi terbaik mereka. Meski sering kali tidak disorot, pengabdian guru meninggalkan jejak mendalam dalam hati setiap murid.

Jasa guru memang tidak selalu tertulis, tetapi selamanya dikenang. Guru bukan hanya pahlawan tanpa tameng dan senjata, mereka juga membangun bangsa melalui kecerdasan dan karakter generasi penerus.

Sejarah dan Perubahan Lirik Lagu Hymne Guru

Tidak semua orang menyadari bahwa lirik Hymne Guru sebenarnya telah mengalami perubahan. Kalimat 'tanpa tanda jasa' yang begitu melekat dalam ingatan banyak generasi, kini telah diganti. Bagaimana kisahnya? Simak penjelasannya berikut ini.

Perubahan lirik Hymne Guru ditetapkan melalui Surat Edaran PGRI Nomor 447/Um/PB/XIX/2007 pada November 2007. Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) sepakat mengganti frasa "tanpa tanda jasa" di bait penutup menjadi "pembangun insan cendekia".

Perubahan ini menegaskan kembali bahwa profesi guru tidak lagi diposisikan sebagai pekerjaan sunyi tanpa penghargaan, melainkan sebagai profesi yang berperan aktif dalam menciptakan generasi berpengetahuan dan berdaya saing.

Profil Sartono, Pencipta Lagu Hymne Guru

Dikutip dari detikEdu, Sartono lahir pada 29 Mei 1936 di Madiun, Jawa Timur. Meski tidak menempuh pendidikan musik formal, naluri seni yang kuat membuatnya mampu menciptakan lagu-lagu bermakna, termasuk Hymne Guru. Ia mengabdi sebagai guru seni musik selama 24 tahun sejak 1978.

Selain Hymne Guru, Sartono menciptakan delapan lagu bertema pendidikan lainnya. Pada 2002, ia menerima penghargaan dari Menteri Pendidikan Nasional Yahya Muhaimin. Setelah pensiun, ia pernah diminta TNI AD untuk menghibur guru-guru yang terdampak tsunami Aceh 2004.

Sartono hidup sederhana hingga akhir hayat, dan meninggal dunia pada 1 November 2015 di RSUD Madiun. Namanya kini tercatat sebagai salah satu tokoh yang memberi warna penting dalam dunia pendidikan Indonesia melalui karya yang terus dikenang hingga saat ini.

Demikian lirik dan sejarah perubahan lagu Hymne Guru beserta profil singkat sang pencipta, Sartono. Sudahkah detikers menghafalnya?

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Prabowo: Saya Merasa Ada Ikatan Batin dengan Guru"
[Gambas:Video 20detik]
(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads