Sinopsis Children of Heaven, Remake Film Iran Disutradarai Hanung Bramantyo

Sinopsis Children of Heaven, Remake Film Iran Disutradarai Hanung Bramantyo

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Jumat, 10 Okt 2025 21:01 WIB
Children of Heaven versi Indonesia.
Children of Heaven versi Indonesia. Foto: Instagram MD Pictures
Samarinda -

Film legendaris asal Iran, Children of Heaven, kini resmi diadaptasi ke versi Indonesia oleh MD Pictures. Pengumuman proyek ini langsung menarik perhatian publik setelah dirilis melalui akun Instagram resmi rumah produksi tersebut.

Dengan menggandeng sejumlah aktor ternama serta sutradara kenamaan Hanung Bramantyo, film ini menjanjikan kisah yang tak hanya menyentuh hati, tapi juga mencerminkan realitas sosial masyarakat Indonesia masa kini.

Film asli Children of Heaven sendiri ditulis dan disutradarai oleh Majid Majidi, seorang pembuat film asal Iran yang dikenal dengan karya-karya humanisnya. Film ini pertama kali tayang pada tahun 1997 dan dengan cepat mendapat sambutan hangat, bukan hanya di Iran, tetapi juga di berbagai negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisahnya yang sederhana namun bisa menarik air mata penonton membuat Children of Heaven menembus nominasi Piala Oscar 1998 dalam kategori Best Foreign Language Film. Hingga kini, film tersebut masih dianggap sebagai salah satu film keluarga paling menyentuh sepanjang masa.

Sinopsis Film Children of Heaven

Cerita berpusat pada Ali, bocah berusia sembilan tahun, dan adiknya Zahra. Keduanya hidup dalam keluarga miskin di kawasan padat penduduk. Suatu hari, ibu mereka meminta Ali memperbaiki sepatu Zahra yang rusak ke tukang sol. Namun, nasib buruk menimpa karena sepatu yang ia simpan di pinggir jalan tiba-tiba hilang dibawa pemulung.

Takut dimarahi dan sadar bahwa keluarganya tidak mampu membeli sepatu baru, Ali memilih menyembunyikan kejadian itu dari orang tuanya. Ia memohon maaf kepada Zahra dan berjanji akan menggantikan sepatunya suatu hari nanti. Namun untuk sementara, mereka harus berbagi sepasang sepatu yang tersisa, yaitu sepatu milik Ali yang sudah lusuh.

Setiap pagi, Zahra berangkat sekolah lebih dulu mengenakan sepatu itu. Begitu jam pelajaran selesai, ia berlari pulang secepat mungkin agar Ali bisa mengenakan sepatu tersebut ke sekolahnya yang masuk siang. Ali pun sering datang terlambat, tapi ia tidak berani menceritakan alasan sebenarnya kepada guru.

Kisah ini memperlihatkan betapa kerasnya hidup mereka, namun juga bagaimana kasih sayang antar saudara bisa menjadi kekuatan di tengah keterbatasan.

Suatu hari, sekolah Ali mengumumkan lomba lari maraton yang disponsori oleh pemerintah daerah. Ada satu hal yang membuat hati Ali berdebar yaitu juara ketiga akan mendapat hadiah sepasang sepatu baru. Ia pun melihat kesempatan itu sebagai cara untuk menebus kesalahannya kepada Zahra.

Ali berlatih keras setiap hari, berlari di gang sempit, di jalan berdebu, bahkan hingga malam hari. Ia tak memimpikan menjadi juara pertama, hanya ingin juara ketiga, agar bisa membawa pulang sepatu untuk Zahra.

Namun saat perlombaan dimulai, semangat dan tekadnya membawanya melampaui batas. Ia berlari secepat mungkin, menyalip satu demi satu peserta, dan tanpa sadar justru menjadi juara pertama. Adegan ini menjadi momen paling emosional dalam film di mana saat Ali menang, ia justru menangis, karena yang ia inginkan hanyalah sepasang sepatu sederhana untuk adiknya tercinta.

Children of Heaven Versi Indonesia

Adaptasi Indonesia dari Children of Heaven akan tetap mengusung esensi kisah aslinya, yaitu perjuangan dua saudara di tengah kemiskinan dan kasih sayang tanpa pamrih. Namun, Hanung Bramantyo selaku sutradara menghadirkan sentuhan lokal agar cerita lebih dekat dengan realitas sosial Indonesia.

Dalam adaptasi ini, Ali dan Zahra tetap menjadi tokoh utama yang berjuang mempertahankan semangat dan harapan meski dalam keterbatasan. Lewat kisah mereka, penonton diajak merenungi makna keluarga, pengorbanan, serta nilai-nilai kejujuran dan cinta dalam kesederhanaan.

Daftar Pemain Children of Heaven Versi Indonesia

Film ini dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris lintas generasi yang siap menghidupkan kembali kisah klasik tersebut. Berikut daftar pemain lengkapnya:

  • Jared Ali sebagai Ali
  • Humaira Jahra sebagai Zahra
  • Andri Mashadi sebagai Karim
  • Faradina Mufti sebagai Fatimah
  • Muhadkly Acho sebagai Slamet
  • Lolox sebagai Roy
  • Dodit Mulyanto sebagai Suraji
  • Reza Nangin sebagai Sutoyo
  • Benidictus Siregar sebagai Bambang
  • Varen sebagai Bara
  • Slamet Rahardjo sebagai Eyang Mulyadi
  • Oki Rengga sebagai Bowo

Naskah adaptasi film ini ditulis oleh Oka Aurora dan Hanan Novianti, dua penulis kebanggaan Indonesia. Bagaimana, detikers, sudah siap menonton adaptasinya?




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads