Harga Emas Diprediksi Rp 3 Juta/Gram di 2026, Sekarang Waktunya Beli

Harga Emas Diprediksi Rp 3 Juta/Gram di 2026, Sekarang Waktunya Beli

Ignacio Geordi Oswaldo - detikKalimantan
Jumat, 19 Des 2025 17:30 WIB
Ilustrasi investasi emas
Ilustrasi investasi emas/Foto: Shutterstock
Balikpapan -

Analis mata uang dan komoditas Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai akhir tahun 2025 adalah momen yang pas untuk membeli emas. Sebab, nilai logam mulia itu diperkirakan stagnan alias tak mengalami perubahan yang signifikan. Sementara itu, untuk tren kenaikan harga emas diperkirakan baru terjadi mulai awal 2026.

"Sebenarnya mungkin kita akan melihat lagi ke emas gitu kan, cuma ini sudah Desember ya, kenaikan emas dan perak sudah cukup tinggi. Jadi saya kira akan jeda," terangnya kepada detikcom, Jumat (19/12/2025).

"Bisa saja masih melanjutkan, namun cuma mengharapkan beberapa pekan ke depan, kenaikan tidak akan terlalu besar. Mungkin emas akan kembali naik tahun depannya, jadi bukan Desember," sambung Lukman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut pada 2026, harga emas global berpotensi besar mencapai US$ 5.000 per troy ounce. Menurutnya ini merupakan perkiraan paling moderat. Artinya besar kemungkinan nilai logam mulia itu dapat meningkatkan hingga melebihi prediksi.

"Pada umumnya konsensus US$ 5.000 per troy ounce. Menurut saya itu estimasi yang sangat moderat, karena kita tahu 2024 itu naiknya 20an%, tahun ini naiknya 60an%, kalau tahun depan ke US$ 5.000 itu naiknya cuma belasan persen," terangnya.

Lukman menyebut kenaikan harga emas tahun depan dipicu permintaan domestik maupun global yang masih kuat. Belum lagi dengan kondisi geopolitik saat ini, potensi pemangkasan suku bunga di AS, dan sejumlah faktor eksternal lainnya dinilai dapat ikut mengeret harga emas tahun depan.

"Kalau emas itu permintaannya masih kuat gitu. Simple, mau bilang pakai alasan apa, nggak perlu, selagi ada permintaan itu kuat ya," tegasnya.

Harga Emas Diprediksi Rp 3 Juta/Gram di 2026

Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, juga menilai harga emas pada 2026 berpotensi terus mengalami kenaikan hingga US$ 5.000 per troy ounce atau sekitar Rp 3.000.000 per gram. Namun menurutnya, potensi kenaikan harga ini akan terwujud pada Kuartal I tahun depan.

"Sesuai dengan prediksi JP Morgan, Lehman Brothers, dan Bank of America mereka kan sepakat di US$ 5.000. Mereka sampai akhir tahun depan, kalau saya sih nggak. Kalau saya kemungkinan besar kan lebih dari segitu ya. Kemungkinan ya kuartal pertama itu sudah sampai di US$ 5.000an," kata Ibrahim.

Ibrahim menjelaskan dari sisi global, ekonomi dunia dipandang sedang tidak baik-baik saja karena banyaknya konflik bersenjata berkepanjangan di area Timur Tengah, Amerika Lantin, di Asia Timur antara China dan Jepang, hingga perang berkepanjangan di Eropa antara Rusia dengan Ukraina.

Lalu kondisi ekonomi dan politik di AS yang kerap menjadi poros perdagangan dunia juga sedang tidak stabil karena politik dalam negeri hingga rencana pemangkasan suku bunga bank sentral Negeri Paman Sam, Federal Reserve alias The Fed.

"Di tahun 2026 ini masih banyak tensi geopolitik. Timur Tengah, Eropa, Amerika Latin, kemudian Laut Asia Timur ini juga cukup signifikan ya untuk tensi geopolitik," ucapnya.

"Kemudian ada pergantian bank Sentral Amerika. Ada pergantian yang kemungkinan besar akan diisi oleh orang gedung putih yang kemungkinan akan bisa bekerja sama dengan Trump, dan pasti akan lebih banyak lagi menurunkan suku bunga. Kemudian masalah perang dagang ini pun juga masih akan membuat harga emas naik," sambung Ibrahim.

Beli Emas di Akhir Tahun

Terkait waktu pembelian, Ibrahim juga berpendapat selama periode akhir tahun banyak investor terutama perusahaan atau lembaga keuangan besar cenderung untuk wait and see alias menahan jual-beli aset. Baru setelah itu, di awal tahun para investor mulai aktif

Maka dari itu, harga logam mulia diperkirakan tidak akan mengalami perubahan yang signifikan pada akhir tahun. Itu membuat periode ini bisa jadi momen paling optimal untuk memiliki emas.

"Memang mendekati di tanggal 25 sampai tanggal 30, ya sampai akhir tahun. Itu biasa wait and see. Misalnya saya melihat harga emas dunia pun juga gitu-gitu saja," jelas Ibrahim.

"Harga tertinggi itu cuma hanya di US$ 4.381 per troy ounce, itu pun di bulan Oktober. Untuk mencapai level di atas US$ 4.381, anggaplah di US$ 4.400 sangat sulit sekali karena minggu depan itu nanti sudah flat. Jadi masa ini sudah flat," terangnya lagi.

Baca selengkapnya di sini.

Halaman 3 dari 3


Simak Video "Video: detikcom Regional Summit Riau Diawali Doa Bersama untuk Korban Bencana Sumatera"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads