Cara Ubah Catatan Jadi Podcast dengan AI, Belajar Jadi Mudah!

Cara Ubah Catatan Jadi Podcast dengan AI, Belajar Jadi Mudah!

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Kamis, 16 Okt 2025 19:31 WIB
Smiling girl student wear wireless headphone study online with skype teacher, happy young woman learn language listen lecture watch webinar write notes look at laptop sit in cafe, distance education
Ilustrasi belajar dengan AI. Foto: Getty Images/Sopaphan Romphongoen
Balikpapan -

Tiap orang punya cara belajar yang berbeda-beda, entah itu dengan cara membaca, mencatat, menonton, hingga mendengarkan. Jika membaca bukanlah cara belajar yang efektif buatmu dan lebih cocok untuk mendengarkan, kamu bisa coba mengubah teks atau catatan menjadi podcast.

Caranya menggunakan teknologi artificial intelligence (AI). Dengan fitur ini, belajar kini tidak lagi harus duduk di depan laptop, mengurung diri di kamar, atau bahkan pergi ke kelas. Belajar bisa dilakukan di mana saja karena materinya ada dalam bentuk audio.

Belakangan, fitur baru dari teknologi kecerdasan buatan lagi ramai dibicarakan di media sosial karena bisa 'menyulap' teks jadi suara otomatis. Kalau kamu punya catatan di Google Docs atau rangkuman dari guru di WhatsApp, outputnya bisa diubah menjadi audio lewat sistem text-to-speech bawaan AI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teknologi Terkini Lebih Canggih

Sebenarnya, teknologi pengubah teks ke suara bukan hal baru. Tapi dulu hasil suaranya terdengar kaku seperti robot. Sekarang, AI sudah bisa membuat suara lebih alami, intonasi lebih lembut, ada jeda, bahkan bisa disesuaikan gaya bicaranya.

Beberapa platform bahkan memungkinkan untuk memilih suara laki-laki atau perempuan, dan mengatur kecepatan baca sesuai kenyamanan. Ada juga yang bisa langsung mengonversi dokumen panjang jadi file audio siap dengar, lengkap dengan fitur rewind atau pause seperti aplikasi pemutar musik.

Nah, salah satu platform yang bisa detikers gunakan untuk mengubah teks menjadi podcast adalah Gemini. Fitur yang dikembangkan Google ini bisa menyulap catatan detikers menjadi audio yang siap didengarkan kapan saja.

Cara menggunakannya cukup mudah yakni salin teks, tempel ke kolom chat AI, lalu pilih opsi 'buat versi audio'. Dalam hitungan detik, materi itu berubah jadi rekaman yang bisa diputar berulang kali.

Cara Gunakan Fitur Audio Overview di Gemini

Pertama, buka situs Gemini di browser (gemini.google.com) lalu login pakai akun Google. Setelah masuk, tinggal unggah atau salin dokumen yang mau diubah jadi audio. Dokumennya bisa apa saja, mulai dari catatan kuliah, teks artikel, materi belajar, bahkan hasil riset atau draft tulisan yang detikers buat di Google Docs.

Begitu dokumen siap, ketik perintah sederhana seperti:

"Ubah dokumen ini jadi podcast."

"Bacakan isi catatan ini seperti obrolan dua orang."

Tidak butuh waktu lama. Dalam hitungan detik, Gemini bakal membaca isi dokumen, menulis ulang dalam format percakapan yang natural, lalu menghasilkan file audio yang bisa langsung didengarkan. Suaranya terdengar seperti percakapan manusia asli, bukan robot. Setelah itu, detikers bisa dengar lewat browser atau mengunduh hasilnya buat didengarkan lagi nanti.

Kerennya lagi, siapapun bisa menyesuaikan gaya suara dan panjang pembahasannya. Misalnya, minta versi ringkas buat belajar cepat sebelum ujian, atau versi lengkap kalau mau dengar penjelasan yang lebih detail. Gaya bicaranya pun bisa diubah, mau terdengar formal, atau santai kayak obrolan dua teman yang lagi bahas topik kuliah.

Fitur ini memang masih dalam tahap uji coba di beberapa wilayah, dan belum semua pengguna bisa mencobanya. Dikutip dari laman resmi Google, Audio Overview diperkirakan akan dirilis secara global pada akhir tahun 2025. Artinya, tidak lama lagi, siapa pun bisa dengan mudah mengubah dokumen belajar menjadi podcast pribadi hanya lewat beberapa klik.

Teknologi ini bukan cuma bermanfaat buat pelajar. Banyak pekerja kantoran, jurnalis, bahkan penulis yang mulai pakai fitur ini buat mendengarkan draft mereka sendiri. Sehingga memahami catatan bisa sambil nyetir atau makan siang, bisa tetap produktif tanpa harus menatap layar.

Meski menarik, cara ini tidak bisa dipakai buat semua jenis pelajaran. Materi yang penuh angka, rumus, atau tabel tetap butuh visual. Jadi, audio sebaiknya jadi pelengkap saja.

Tren ini menunjukkan bahwa belajar sekarang bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Semoga membantu!




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads