Upaya RI Negosiasi Tarif Impor AS, Kapan Prabowo Bertemu Trump?

Nasional

Upaya RI Negosiasi Tarif Impor AS, Kapan Prabowo Bertemu Trump?

Eva Safitri - detikKalimantan
Jumat, 11 Jul 2025 22:00 WIB
Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto. Foto: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Pemerintah Indonesia masih mengupayakan negosiasi tarif impor dagang dengan pihak Amerika Serikat (AS). Perwakilan pemerintah disebut tengah berada di AS untuk agenda ini. Sebagai orang nomor 1 di RI, Presiden Prabowo Subianto pun diharapkan dapat bertemu dengan Presiden AS Donald Trump agar negosiasi tarif dapat berjalan lancar.

Dilansir detikNews, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkap tim pemerintah masih melakukan upaya negosiasi dan berharap dukungan masyarakat agar prosesnya dapat berjalan dengan baik.

"Ya, tarif impor, minta doanya. Minta doanya tim ekonomi kita sedang berada di Amerika dipimpin oleh Pak Menko Airlangga untuk terus melakukan upaya negosiasi supaya intinya adalah kita berharap apa yang menjadi kebijakan pemerintah Amerika Serikat dapat ditinjau kembali sehingga memberikan keuntungan bagi perdagangan kita," kata Prasetyo di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (11/7/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Prasetyo, pemerintah telah memberikan sejumlah penawaran kepada AS. Ia pun berharap pihak AS dapat mempertimbangkan tawaran yang diberikan Indonesia tersebut.

"Tapi makanya kita tunggu, mohon doanya dari seluruh masyarakat Indonesia supaya tim negosiator dapat memberikan hasil yang terbaik bagi bangsa dan negara kita," sambungnya.

Prasetyo juga mengungkapkan adanya keinginan Prabowo untuk menemui Trump secara langsung. Namun, sampai saat ini belum jelas kapan rencana pertemuan itu dapat terlaksana bisa dilakukan. Menurutnya sejauh ini belum ada penjadwalan khusus yang diatur untuk pertemuan kedua presiden tersebut.

"Belum, belum, belum diatur jadwalnya belum. Tentu ada (keinginan pertemuan), sebagai upaya tentu ada, tapi kami belum bisa pastikan akan ada pertemuan dengan Trump," beber Prasetyo.

Dikutip dari detikFinance, sebelumnya sektor bisnis dan pemerintah sepakat untuk melakukan impor besar-besaran produk AS, mulai dari komoditas energi hingga pertanian. Hal ini untuk mengurangi surplus neraca dagang Indonesia terhadap AS. Total paket yang ditawarkan mencapai US$ 34 miliar atau sekitar Rp 547 triliun.

"Untuk sementara tidak (tawaran baru) ya, karena apa yang sejak beberapa waktu lalu disampaikan tawaran tersebut, kita merasa sebenarnya sudah menjawab apa yang jadi tuntutan atau kehendak teman-teman di AS," jelas Prasetyo.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan tim negosiasi Indonesia sempat bertemu dengan pemerintah AS yang diwakili oleh Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Perwakilan Kantor Dagang AS Jamieson Greer. Pertemuan berlangsung pada Rabu (9/7) kemarin.

Hasil pertemuan tersebut, Indonesia dan AS telah sepakat untuk melanjutkan proses perundingan kebijakan tarif resiprokal ini secara optimal selama tiga minggu ke depan. Kedua negara juga sepakat untuk saling menghormati penawaran dan permintaan dari masing-masing pihak.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads