.webp)
Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemen DPDT) hadir dalam dialog khusus pembentukan Koperasi Merah Putih di Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kemendes menargetkan pembangunan Koperasi Merah Putih di seluruh Kalsel dapat rampung pada akhir Mei 2025.
"Kedatangan saya hari ini atas inisiasi Gubernur Kalsel untuk peluncuran dan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih se-Kalimantan Selatan," kata Mendes PDT Yandri Susanto, Rabu (21/5/2025).
Yandri mengatakan, setelah pembangunan rampung sesuai rencana, pihaknya akan lanjut ke proses akta notaris agar koperasi segera berbadan hukum. Dia juga menambahkan untuk dananya bisa diambil dari berbagai sumber, salah satunya dari dana desa sebesar 3%.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pendanaannya banyak sumber yang akan memfasilitasinya salah satunya boleh diambil dari tiga persen dana desa," ujarnya.
Yandri menegaskan tidak akan mencairkan dana desa tahap kedua bila ada desa yang tidak membentuk Koperasi Merah Putih. Pembangunan ini merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang harus segera direalisasikan.
"Apabila ada desa atau kelurahan yang tidak menjalankan atau memperlambat proses dibentuknya Koperasi Merah Putih maka kami enggan mencarikan dana desa tahap kedua," tegasnya.
Saat ini, Koperasi Merah Putih sudah berdiri di lebih dari 30 ribu desa se-Indonesia. Pihaknya terus mengawal pembangunan Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia agar bisa berbadan hukum sebelum puncak Hari Koperasi pada 12 Juli 2025.
Sementara itu, Gubernur Kalsel Muhidin berjanji akan menyelesaikan Koperasi Merah Putih sebelum tenggat waktu. Ada sebanyak 1.879 desa dan 144 kelurahan di Kalsel yang akan dibangun Koperasi Merah Putih. Total akan ada 2.023 koperasi.
"Sesuai perintah, akan rampung di akhir Mei. Paling lambat 12 Juli mendatang," kata Muhidin, Rabu (21/5/2025).
Mengenai pendanaan, Muhidin mengatakan pihaknya bisa menggandeng pemerintah kabupaten/kota, pihak ketiga, maupun swasta. Hal ini sesuai arahan Mendes Yandri.
"Untuk pendanaan jangan khawatir. Kita bisa melibatkan bupati/walikota, pengusaha maupun perusahaan besar yang di wilayah Kalsel. Guna memastikan program kelancaran program Koperasi Merah Putih," sebut Muhidin.
(des/des)
