.webp)
Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar doa bersama untuk korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Kegiatan itu merupakan integrasi nilai-nilai reformasi kultural Polri.
Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan menyampaikan doa bersama itu menghadirkan Ustaz Das'ad Latif sebagai penceramah. Selain itu, dalam kegiatan tersebut, Polda Kalsel juga mengumpulkan donasi untuk korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebesar Rp 1 miliar.
Bantuan juga diberikan oleh perwakilan ojek online (Ojol) sebesar Rp 5 juta. Dalam waktu dekat, bantuan itu akan disalurkan kepada korban terdampak bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yudha menerangkan saat ini Polda Kalsel mendidik siswa Tamtama yang berasal dari 30 Polda di Indonesia. Di mana ada 13 siswa berasal dari Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang terdampak bencana alam.
"Nantinya kita akan memberikan bantuan berupa santunan kepada 13 siswa yang terdampak bencana pengiriman Polda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang saat ini melaksanakan pendidikan di SPN Polda Kalsel," sebutnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ustaz Das'ad Latif memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang diinisiasi Polda Kalsel tersebut.
"Polisi yang tugas utamanya menjaga kamtibmas akhirnya mau berpartisipasi membantu masyarakat yang terdampak banjir di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Sang Ustaz menambahkan, sebagaimana dengan tema yang diangkat dalam kegiatan ini yakni Reformasi Kultural Polri, yang berarti institusi Polri membuka diri untuk dikritik seperti amanah Kapolri yaitu 'kritik kepada Polri itu adalah vitamin, gizi untuk memperbaiki institusi'.
Lebih lanjut, beliau juga mengingatkan untuk menjaga alam dengan baik, terlebih Kalimantan Selatan adalah provinsi yang diberi nikmat kekayaan alam yang banyak oleh Allah SWT. Untuk itu, kekayaan tersebut harus dikelola sebaik-baiknya.
"Boleh mengambil namun tidak boleh berlebihan," tutur Ustaz Das'ad Latif.
(sun/des)
