Kepala Puskesmas Matang Suri, Andrian diberi Surat Peringatan (SP) 1 karena dianggap tidak mampu memanajemen pegawai. Hal ini buntut dari evaluasi terkait peristiwa meninggalnya pelatih Tekad FC, Eri Agus alias Pak Sake, pada Minggu (23/11/2024).
Evaluasi yang dilakukan di Puskesmas Matang Suri pada Senin (24/11/2025) sebagai tindak lanjut setelah muncul video yang memperlihatkan warga membawa pasien ke IGD Puskesmas Matang Suri dan tidak mendapati petugas di ruang pelayanan. Video tersebut sempat viral dan memunculkan berbagai tanggapan dari masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Sambas, dr. Ganjar Eko Prabowo, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil evaluasi, pada saat kejadian terdapat hanya satu petugas jaga di Puskesmas Matang Suri. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan standar pelayanan karena puskesmas rawat inap seharusnya menempatkan dua petugas pada shift jaga IGD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada waktu kejadian, petugas sedang melaksanakan salat Magrib sehingga terjadi jeda sekitar tujuh menit ketika pasien datang. Dengan dua petugas, seharusnya pelayanan bisa tetap berjalan karena ada pergantian," jelasnya.
Ganjar mengatakan pemberian SP1 kepada Kepala Puskesmas merupakan langkah administratif sebagai bagian dari pembinaan agar manajemen pelayanan dapat lebih optimal.
"Ini merupakan tindak lanjut hasil evaluasi agar ke depan SOP dapat dipatuhi dengan lebih baik," ujarnya.
Ganjar menambahkan hasil evaluasi dan investigasi kejadian. Diketahui petugas kembali ke IGD, pemeriksaan terhadap pasien tetap dilakukan, termasuk pengecekan nadi, tensi, suhu, dan EKG. Namun, pasien telah dinyatakan meninggal dunia.
Kejadian bermula saat pelatih tim sepakbola Tekad FC Desa Dungun Laut bernama Eri Agus alias Pak Sake terkena serangan jantung di Lapangan Sepak Bola Haji Yusuf, Dusun Matang Terap, Desa Matang Suri, Jawai Selatan, Minggu 23 November 2025.
Saat itu, Tekad FC sedang berlaga melawan Putra Mandiri FC Sentebang di kejuaraan Bang Lely CUP Seri IV. Warga membawanya ke Puskesmas Matang Suri, tetapi Pak Sake meninggal dunia hanya beberapa menit setelah dibaringkan.
Kepala Puskesmas Matang Suri Andrian mengatakan pihaknya telah menugaskan dua orang untuk standby. Namun salah satu dari mereka izin pulang karena sakit tanpa melapor ke Kepala Puskesmas.
"Salahnya memang itu tadi, dia izin pulang karena sakit hanya kepada temannya, tidak izin kepada Kepala Puskesmas. Kemudian saat petugas itu selesai melaksanakan salat petugas memeriksa pasien rawat inap yang ada dua orang, lalu pasien itu datang dan diperiksa petugas sudah meninggal," katanya dikonfirmasi wartawan, Minggu (23/11/2025).
(des/des)
