Sebagian ilmuwan memprediksi adanya 'kiamat internet' untuk menggambarkan kekacauan dunia ketika internet musnah. Buktinya kini semakin nyata.
Bukti terbaru adalah peristiwa tumbangnya Cloudflare yang membuat layanan internet di seluruh dunia terganggu. Profesor ilmu komputer dari Brown University Amerika Serikat, Timothy Edgar mengatakan kejadian ini mesti jadi peringatan penting.
Dikutip detikINET dari New York Times, pengguna internet di dunia tidak sadar betapa manusia sudah sangat bergantung dengan internet. Ketika layanan internet kacau, semua jadi kacau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian Cloudflare menunjukkan bahwa satu perusahaan teknologi saja sudah cukup untuk membuat dampak secara global. Bagaimana jika banyak perusahaan teknologi tumbang sekaligus?
"Cloudflare adalah perusahaan penting, menyediakan layanan untuk 20% traffic internet dunia dan menangani benar-benar triliunan permintaan setiap hari," kata Edgar dilansir News.com Australia, Kamis (20/11/2025).
Tahun ini, sudah ada beberapa kejadian matinya layanan internet global. Kejadian sebelumnya menimpa Amazon's Web Services dan Microsoft. Tahun 2024 silam, layanan CrowdStrike tumbang dan melumpuhkan layanan publik seperti bandara di beberapa negara.
Baca artikel selengkapnya di sini.
(bai/bai)
