Getir Tangis dan Kepanikan Usai Khotbah Jumat di SMAN 72 Kelapa Gading

Getir Tangis dan Kepanikan Usai Khotbah Jumat di SMAN 72 Kelapa Gading

Tim detikNews - detikKalimantan
Sabtu, 08 Nov 2025 13:18 WIB
Penanganan medis terhadap korban ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading masih berlangsung di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Sejumlah korban dengan luka ringan mulai diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan intensif dari tim medis rumah sakit.
Foto: Rifkianto Nugroho
Balikpapan -

Tak ada yang menyangka saat salat Jumat berlangsung, sebuah ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta. Kepanikan menyebar di lingkungan sekolah, puluhan siswa berlarian, berteriak dan menangis.

Memori itu masih teringat jelas di benak siswi Kelas X, Aurel. Saat itu dia dan teman-temannya yang lain sedang berada di ruangan kelas tiba-tiba mendengar suara ledakan.

"Iya, yang pertama yang benar-benar gede banget, yang sampai kayak teman aku pada lari," kata Aurel kepada wartawan di lokasi, Jumat (7/11/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aurel yang kaget ikut lari keluar dari kelas. Dia menyaksikan siswa-siswa yang berada di kelas berhamburan keluar.

Suasana haru menyelimuti Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Islam Cempaka Putih, Jakarta, Jumat (7/11/2025), saat sejumlah siswa korban ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta mendapatkan perawatan medis.Suasana haru menyelimuti Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Islam Cempaka Putih, Jakarta, Jumat (7/11/2025), saat sejumlah siswa korban ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta mendapatkan perawatan medis. Foto: Rifkianto Nugroho


"Ada yang di dekat kelas aku. Ada yang di lapangan, ada yang di sini juga, dekat toilet. Nah, pada lari-lari semua. Terus habis itu gini, duar! Habis itu langsung pada lari-lari," jelasnya.

Seingat Aurel, ledakan terjadi sebanyak tiga kali. Dia merasa ketakutan setelah melihat sejumlah temannya mengalami luka-luka.

"Ada yang udah berdarah-darah, ada yang tangannya udah kebakar gitu. Terus, ledakan, kayaknya kalau nggak salah tiga kali ya ledakannya, saya ingat," ungkapnya.

Ketika kejadian itu, Aurel yang panik ikut menangis dengan teman-temannya. Baginya itu adalah situasi mencekam.

"Aku langsung pada nangis-nangis juga yang cewek-cewek karena panik. Yang cowok-cowok juga pada digotong-gotong gitu. Ada yang digotong ke UKS. Pas ledakan ketiga, langsung suruh, keluar semua," kata dia.

Penjaga kantin sekolah, Jhoni, menceritakan momen kejadian itu. Jhoni menyebut sejumlah siswa terluka akibat ledakan itu.

"Saya perkirakan 10-15 orang siswa terkena dampak ledakan tersebut," kata pengelola kantin sekolah Jhoni di Jakarta, dilansir Antara, Jumat (7/11/2025).

Dia mengaku ledakan itu besar dan mengejutkan dirinya yang baru saja menyelesaikan wudu. "Saya lari menyelamatkan diri," kata dia.

Ia mengatakan jemaah yang ikut salat Jumat merupakan warga sekolah, seperti tenaga pendidik dan siswa. Sedangkan tidak ada orang dari luar lingkungan sekolah yang masuk.

"Saya lihat banyak siswa terluka. Mereka langsung dibawa ke rumah sakit," kata Jhoni.

Sempat Dikira Suara Ban Pecah

Tim dari Satuan Gegana dan Tim Penjinak Bom (Jibom) Polri dikerahkan untuk melakukan penyisiran di area masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jumat (7/11/2025), usai terjadinya ledakan yang melukai puluhan siswa.Tim dari Satuan Gegana dan Tim Penjinak Bom (Jibom) Polri dikerahkan untuk melakukan penyisiran di area masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jumat (7/11/2025), usai terjadinya ledakan yang melukai puluhan siswa. Foto: Gilang Faturahman

Seorang pedagang mengungkap momen saat insiden ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saksi mengira ledakan yang terdengar berasal dari ban pecah.

"Saya denger sih dua kali. (Pertama) kencang, yang satu kalinya agak sedang. Saya ngiranya (awal) sih ban," kata Dani, salah satu pedagang es di sekitar sekolah kepada wartawan, Sabtu (8/11/2025).

Dani langsung bertanya-tanya dan mencari tahu sumber ledakan itu. Tak lama kemudian, dia melihat sejumlah murid berhamburan sembari berteriak keluar dari dalam sekolah.

"Pas abis ledakan, itu anak SMA-nya pada keluar. Pas di sini pada teriak," ujarnya.

Dani pun menanyakan kepada anak-anak SMA tersebut mengenai sumber ledakan. Anak-anak SMA itu sempat menyebut sumber ledakan dari gas hingga sound system.

Tak lama kemudian, dirinya melihat sejumlah murid yang terluka. Murid-murid itu dibawa menggunakan ambulans hingga mobil pribadi.

"Yang saya lihat sih ada banyak sih, itu cowok semua. Iya berdarah-darah. Terus ada lagi yang matanya ditutupin itu pakai kain. Ada lagi yang kepala bocor, daerah kepala," tuturnya.

"Yang pake tandu itu saya liat, ada dua. Satu lagi pakai motor. Yang saya tahu ya, ada lima lebih ambulans. Kebanyakan sih yang ngangkut ini pake mobil yang biasa (pribadi)," imbuh dia.

Terduga Pelaku Diamankan

Anggota Brimob menjaga kawasan SMA Negeri 72 Kelapa Gading setelah terjadi ledakan, Jumat (7/11/2025).  Ledakan diduga bersumber dari speaker di area masjid sekolah.Anggota Brimob menjaga kawasan SMA Negeri 72 Kelapa Gading setelah terjadi ledakan, Jumat (7/11/2025). Ledakan diduga bersumber dari speaker di area masjid sekolah. Foto: Gilang Faturahman

Peristiwa ledakan itu terjadi pada Jumat (7/11) saat khotbah solat Jumat. Diketahui, ada sebanyak 54 orang luka-luka akibat peristiwa ledakan, dimana 29 orang lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menyebut ledakan terjadi setelah khotbah salat Jumat.

"Pas sudah khotbah ya, sudah khotbah. Tapi nanti ya," kata Irjen Asep Edi di RS Islam Jakarta, Cempaka Putih.

Asep menyebut pihaknya tengah melakukan oleh TKP, termasuk mendalami temuan benda mirip senjata. Dia menyebut korban ledakan mengalami luka bakar hingga luka akibat serpihan.

"Itu sedang kita olah TKP, nanti hasilnya akan kita sampaikan. Sebagian luka bakar, kena serpihan dan juga beberapa luka kecil," katanya.

Sebuah senjata mainan juga ditemukan di lokasi ledakan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut terduga pelaku ledakan itu sudah diketahui. Pelaku diduga masih dari lingkungan SMAN 72 Jakarta.

"Informasi sementara (terduga pelaku) masih dari lingkungan sekolah tersebut," ujar Kapolri dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (7/11).

Terduga pelaku sudah diamankan. Penyelidikan masih dilakukan, termasuk dugaan pelaku menjadi korban bullying.

"Masih dilakukan pendalaman terhadap motif, apakah yang bersangkutan korban bullying. Ini juga masih kita dalami," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, dikutip Sabtu (8/11/2025).

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video RSI Cempaka Putih: 2/3 Korban Ledakan SMAN 72 Gangguan Pendengaran"
[Gambas:Video 20detik]
(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads