Gajah Afrika yang Hidup Kesepian di India Kini Telah Tiada

Internasional

Gajah Afrika yang Hidup Kesepian di India Kini Telah Tiada

Bonauli - detikKalimantan
Rabu, 05 Nov 2025 11:14 WIB
Shankar, gajah Afrika paling kesepian di India
Shankar, gajah Afrika paling kesepian di India/Foto: (Tangkapan layar)
Balikpapan -

Shankar mati sendirian di Kebun Binatang Delhi. Ia merupakan gajah Afrika di India yang identik dengan kesepian.

Shankar (29) tiba di India pada 1998 sebagai hadiah diplomatik dari Zimbabwe kepada mantan Presiden India, Shankar Dayal Sharma, seperti dikutip detikTravel dari BBC pada Rabu (5/11/2025). Namun 17 September 2025, Shankar ditemukan mati. Kini setelah hasil autopsi keluar, Shankar positif terinfeksi virus ensefalomiokarditis (EMCV), kata Direktur Kebun Binatang Delhi, Sanjeet Kumar.

Virus itu diketahui menyebabkan peradangan jantung yang fatal dan terkadang demam otak pada mamalia. Virus itu menyebar melalui feses dan urine hewan pengerat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wabah EMCV sebagian besar dikaitkan dengan hewan peliharaan di peternakan babi, pusat penelitian primata, dan kebun binatang, menurut manual veteriner MSD. Virus ini bereplikasi dengan cepat dan dapat menyerang jantung dan terkadang otak, seringkali menyebabkan kematian mendadak. Sejauh ini belum ada obat antivirus khusus yang tersedia untuk EMCV.

Berdasarkan sebuah studi tahun 2012 dalam jurnal medis peer-review Virulence, EMCV telah didokumentasikan di seluruh dunia pada babi, hewan pengerat, kucing besar, dan gajah Afrika, di antara mamalia lainnya. Virus ini pertama kali diisolasi pada tahun 1945 dari seekor siamang di Florida, menurut sebuah laporan di Nature.

Mulai tahun 1970-an, wabah lokal telah dilaporkan di AS, Afrika Selatan, Tiongkok, Australia, Kanada, Amerika Selatan, dan beberapa negara di Eropa. Wabah di AS dan Afrika Selatan khususnya memengaruhi gajah Afrika yang berada dalam penangkaran.

"Di India, virus ini pertama kali diisolasi pada akhir tahun 1960-an. Namun, kematian Shankar adalah kematian tercatat pertama yang disebabkan oleh EMCV di India," kata seorang pejabat senior di Institut Penelitian Veteriner India (IVRI) kepada BBC.

Ia menambahkan mungkin ada kasus mamalia yang mati karena EMCV yang tidak dilaporkan. Autopsi Shankar dilakukan di IVRI.

Kumar tidak menjawab pertanyaan spesifik tentang bagaimana Shankar mungkin tertular virus tersebut dan apakah ada masalah hewan pengerat di kebun binatang tersebut. "Ini virus langka dan saya bukan ahlinya," ujarnya.

Matinya Shankar telah memicu kesedihan di kalangan pencinta dan aktivis hewan yang telah lama berupaya merehabilitasi hewan yang kesepian tersebut.
Shankar dan pasangannya adalah dua gajah Afrika yang tiba di India pada tahun 1998, sebagai hadiah diplomatik dari Zimbabwe kepada mantan Presiden India, Shankar Dayal Sharma. Namun, pasangan Shankar meninggal pada 2001.

Shankar kemudian ditempatkan sementara bersama gajah Asia di kebun binatang, tetapi rencana tersebut tidak berhasil. Pada tahun 2012, Shankar dipindahkan ke kandang baru yang membuat makin kesepian. Meskipun ada larangan federal tahun 2009 untuk memelihara gajah sendirian selama lebih dari enam bulan. Ia tetap di sana hingga kematiannya.

Selama bertahun-tahun, para aktivis menuntut agar Shankar dikeluarkan dari kebun binatang dan direhabilitasi di suaka margasatwa yang juga menampung gajah Afrika lainnya.

Tahun 2021, sebuah petisi di pengadilan tinggi Delhi meminta Shankar dipindahkan ke suaka margasatwa bersama gajah Afrika lainnya. Dua tahun kemudian, pengadilan menolak petisi tersebut, dan memerintahkan pemohon untuk menghubungi komite yang menangani pemindahan satwa liar oleh kebun binatang.

Usai kematian Shankar, hanya tersisa satu gajah Afrika jantan di India, tepatnya di Kebun Binatang Mysore di negara bagian Karnataka selatan. Ia juga telah hidup sendiri selama bertahun-tahun.

Baca selengkapnya di sini.

Halaman 4 dari 3


Simak Video "Matinya Gajah di Zimbabwe Imbas El Nino"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads