Tim SAR Temukan 2 Jasad Nelayan yang Kapalnya Tenggelam di Talisayan Berau

Tim SAR Temukan 2 Jasad Nelayan yang Kapalnya Tenggelam di Talisayan Berau

Riani Rahayu - detikKalimantan
Rabu, 29 Okt 2025 21:41 WIB
Tim SAR saat melakukan pengecekan jaring tangkap ikan nelayan yang berada di permukaan di titik kapal tenggelam.
Tim SAR saat melakukan pengecekan jaring tangkap ikan nelayan yang berada di permukaan di titik kapal tenggelam. Foto: Istimewa
Berau -

Tim SAR menemukan dua jasad nelayan yang menjadi korban KMN Mina Maritim 148 yang tenggelam di perairan Talisayan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim). Keduanya ditemukan dalam waktu berbeda.

Kedua jasad tersebut ditemukan pada pencarian hari keempat di hari ini, Rabu (29/10/2025). Jasad pertama ditemukan pada pukul 09.00 Wita dan jasad kedua ditemukan pada pukul 19.40 Wita.

"Jadi ini operasi hari keempat ya, korban pertama ditemukan pada 76 jam dan korban kedua ditemukan pada 86 jam di titik yang sama," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau Nofian Hidayat kepada detikKalimantan, Rabu (29/10/2025) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hidayat mengatakan korban pertama belum bisa diketahui identitasnya sebab kondisi wajahnya yang mengalami rusak karena pembengkakan tubuh. Namun untuk jasad kedua diketahui adalah juragan kapal.

"Yang pertama belum bisa diidentifikasi karena ada kerusakan wajah, pembengkakan badan dan patahan tulang, yang jelas ada pembusukan lebih cepat, yang kedua ini teridentifikasi juragan kapal," terangnya.

Sebenarnya, lanjut dia, tim SAR melakukan pencarian para korban hanya sampai pada pukul 17.00 Wita. Namun tim pencarian tetap melakukan diving ke dasar laut untuk memeriksa jaring nelayan dari kapal tenggelam tersebut.

"Jadi kapalnya tenggelam, kita diving ke dasar karena ada jaring tangkap terlilit (milik kapal) di situ, itu cukup besar panjangnya dari dasar sampai permukaan sekitar 700 meter lebar 15 meter, mungkin saat diperiksa jasad kedua itu lepas dari jaring dan naik ke permukaan," jelasnya.

Adapun peristiwa kecelakaan kapal itu terjadi pada Minggu (27/10) subuh. Dari 14 nelayan yang berada di kapal, 8 orang dinyatakan selamat dan 2 ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Saat ini tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap 4 orang lainnya yang masih hilang. Sementara 8 korban yang selamat itu sudah ditemukan di hari yang sama pasca insiden yang mereka alami.

"Jadi cuaca itu angin cukup kencang dan ombak juga, yang delapan ini berhasil selamat karena berenang dan bertahan sampai matahari terbit. Sebenarnya semua bisa berenang, tapi karena faktor umur, kelelahan, tersangkut jaring itu juga jadi yang lain tidak bisa bertahan," kata dia.

Delapan orang ini diketahui diselamatkan oleh dua kapal yang kebetulan lewat di lokasi kejadian. Sementara hingga hari ini tim gabungan terus mengalami kendala cuaca di lapangan.

"Hingga hari ini kami melakukan pencarian terhadap korban lainnya juga terkendala oleh cuaca yang buruk," pungkasnya.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads