Ditanya Soal Presiden Tiga Periode, Trump: Saya Ingin Sekali

Internasional

Ditanya Soal Presiden Tiga Periode, Trump: Saya Ingin Sekali

Novi Christiastuti - detikKalimantan
Selasa, 28 Okt 2025 14:31 WIB
Tokyo bersiap menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan menerapkan pengamanan ketat di sejumlah titik penting. Petugas kepolisian terlihat berjaga di area Kedutaan Besar AS dan Wisma Tamu Negara Istana Akasaka, lokasi yang bakal menjadi tempat pertemuan kenegaraan selama kunjungan tersebut. REUTERS/Manami Yamada
Presiden AS Donald Trump di amban pintu Air Force One. Foto: REUTERS/Manami Yamada
Jakarta -

Amandemen ke-22 Konstitusi Amerika Serikat (AS) melarang seseorang terpilih menjadi Presiden AS untuk periode jabatan ketiga. Namun, sikap Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengisyaratkan kemungkinan perpanjangan jabatan menjadi tiga periode.

Dikutip detikNews dari Reuters, spekulasi ini muncul setelah Trump menolak memberi penegasan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri lagi untuk periode ketiga. Sikap yang dinilai ambigu ini memunculkan pertanyaan dari publik tentang niat Trump untuk lanjut ke periode ketiga.

Trump juga diketahui telah beberapa kali membahas gagasan tentang dirinya menjabat lebih dari dua periode. Dalam sejumlah kampanyenya, Trump juga bercanda soal 'Trump 2028' kepada para pendukungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin sekali melakukannya. Saya memiliki angka terbaik yang pernah saya miliki," ujarnya di Air Force One dalam perjalanan dari Malaysia ke Jepang pada Senin (27/10/2025).

Beberapa pendukung Trump mencetuskan cara untuk mengakali larangan konstitusi tersebut. Pada periode selanjutnya, Trump bisa mencalonkan diri menjadi Wakil Presiden AS. Posisi calon Presiden AS diisi oleh kandidat lain. Namun, setelah terpilih, kandidat tersebut akan mengundurkan diri sehingga Trump sebagai wapres bisa naik menjadi presiden.

Ketika ditanya di Air Force One dalam perjalanannya dari Malaysia ke Jepang pada Senin (27/10), Trump mengatakan opsi tersebut mungkin untuk direalisasikan.

"Saya akan diizinkan melakukan hal itu," ujar Trump mengenai opsi tersebut.

Namun kemudian, Trump menambahkan bahwa dirinya tidak berniat melakukan hal tersebut karena terlalu lucu dan tidak benar.

"Saya tidak akan melakukan hal itu. Saya pikir itu terlalu lucu. Iya, saya akan menolaknya karena itu terlalu lucu. Saya pikir orang-orang tidak akan menyukainya. Itu terlalu lucu. Tidak, itu tidak benar," katanya.

Pakar konstitusi menilai opsi tersebut juga tidak mungkin dilakukan. Mereka yang mencalonkan diri sebagai wakil presiden haruslah memenuhi syarat juga untuk menjadi calon presiden, karena ada kemungkinan dirinya menggantikan presiden di masa depan karena kondisi tertentu.

Amandemen ke-12 Konstitusi AS menegaskan bahwa: "Tidak seorang pun yang secara konstitusional tidak memenuhi syarat untuk jabatan Presiden, akan memenuhi syarat untuk jabatan Wakil Presiden Amerika Serikat."

Baca selengkapnya di detikNews.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads