Viral Video Penyu Dewasa Mati di Pulau Derawan, CAN Selidiki

Viral Video Penyu Dewasa Mati di Pulau Derawan, CAN Selidiki

Riani Rahayu - detikKalimantan
Senin, 27 Okt 2025 17:59 WIB
Penyu di Pulau Derawan.
Ilustrasi penyu. Foto: Nadhifa Aurellia Wirawan/detikKalimantan
Berau -

Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seekor penyu dewasa mati di Pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam narasinya, penyu itu diduga mati akibat dibunuh orang tak bertanggung jawab.

Masih dalam keterangannya, penyu tersebut diperkirakan ditemukan mati pada pagi ini, Senin (27/10/2025). Hewan langka dilindungi tersebut dibunuh akibat diduga pelaku tak mendapatkan telurnya, sehingga membelah perut penyu tersebut.

Menanggapi hal ini, Direktur Conservation Action Network (CAN) Borneo Paulinus Kristianto mengatakan pihaknya sudah menerima video tersebut. CAN Borneo yang juga fokus pada konservasi penyu, akan menindaklanjuti terkait kebenaran video tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"CAN Borneo juga berfokus pada konservasi penyu. Betul, kami sudah menerima video terkait temuan penyu yang mati tersebut. Saat ini kami sedang melakukan identifikasi penyebar video pertama dan pemeriksaan terkait kebenaran informasi tersebut," ujarnya, saat dikonfirmasi detikKalimantan, Senin (27/10).

Ia menerangkan, jika kawasan Pulau Derawan area bertelur yang cukup menarik bagi penyu untuk bertelur. Namun lokasinya tumpang tindih dengan pemukiman warga.

"Memang di Pulau Derawan area penyu bertelur dan pemungkiman saling tumpang tindih," tutur dia.

Maka itu, lanjut dia, penting langkah konkret untuk melindungi pulau penetasan ini mengingat kebutuhan akan kehidupan masyarakat dan juga penyu berada di lokasi yang sama.

Selain itu kenapa banyak penyu di Pulau Derawan memang tidak jauh dari sana merupakan area pakan penyu sehingga memang Pulau Derawan masih menjadi area bertelur yang cukup menarik bagi penyu selain pulau lainnya seperti Sangalaki, Belambangan dan lainnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi ke Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Berau, Yunda Zuliarsih mengatakan pihaknya belum menerima adanya laporan terkait kematian penyu. Namun pihaknya tengah mengidentifikasi jenis penyu tersebut.

"Sebenarnya ini kewenangan dari Provinsi terkait masalah hukumnya, tetapi kami juga akan ikut menyelidiki karena kejadiannya ada di Kabupaten Berau. Sementara kami masih mengidentifikasi jenis penyu yang mati itu, apakah penyu hijau atau penyu sisik," kata dia.

Ia mengungkapkan, sebenarnya tak ada perbedaan antara penyu hijau dan sisik dalam konservasi alam dan sama-sama dilindungi. Namun untuk mengidentifikasi kebenaran itu pihaknya harus mengetahui apakah penyu tersebut benar dibunuh atau tidak.

"Apakah penyunya dibunuh untuk diambil sisiknya atau telurnya, sebenarnya sama saja. Penyu sisik juga bertelur, tapi harus dipastikan kalau memang mati dibunuh itu karena sisiknya yang diambil atau telur dan sisiknya," pungkasnya.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads