Siapkan SD-SMA Terintegrasi, Mendikdasmen Lirik Contoh Sekolah di Samarinda

Nasional

Siapkan SD-SMA Terintegrasi, Mendikdasmen Lirik Contoh Sekolah di Samarinda

Antara - detikKalimantan
Kamis, 23 Okt 2025 11:00 WIB
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti di MAJT An-Nuur Kabupaten Magelang, Jumat (5/9/2025).
Mendikdasmen Abdul Mu'ti. Foto: Eko Susanto/detikJateng
Jakarta -

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti' tengah mempersiapkan sekolah terintegrasi. Hal ini menindaklanjuti permintaan Presiden Prabowo Subianto agar setiap kecamatan memiliki sekolah terintegrasi mulai jenjang SD hingga SMA.

Dikutip detikNews dari Antara, Mu'ti menyampaikan pihaknya tengah mempersiapkan konsep hingga kurikulum. Prosesnya masih berjalan karena program ini belum menjadi prioritas.

"Jadi Pak Presiden waktu sidang kabinet menyampaikan agar kami menyiapkan konsep Sekolah Unggul Terintegrasi non-asrama. Sekarang kami belum mendapatkan arahan secara langsung karena memang mulainya kan tidak segera kan. Ya, tapi secara konsep kami akan terus lakukan," kata Abdul Mu'ti dalam kegiatan Taklimat Media Setahun Kemendikdasmen di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta Pusat pada Rabu (22/10/2025) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski belum ada arahan langsung, Mu'ti menyampaikan sudah ada gambaran besar terkait konsep sekolah integrasi ini. Salah satunya dilihat dari sebuah sekolah unggul terintegrasi yang didirikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Mu'ti mengaku sudah mulai melakukan studi banding ke sekolah di Samarinda tersebut.

"Tapi sekarang secara non-formal sudah melihat model-model yang ada. Misalnya, bulan lalu saya ke Samarinda, Kalimantan Timur. Itu sudah ada Sekolah Unggul Terintegrasi yang dibangun Pemerintah Kota Samarinda," ujarnya.

Sekolah Unggul Terintegrasi di Samarinda ini dibangun Pemkot dengan menggunakan kurikulum Cambridge dan dilengkapi sarana prasarana pendidikan yang ideal. Harapannya, model sekolah ini nanti dapat diduplikasi dan diterapkan di daerah-daerah lain.

Mu'ti menambahkan bahwa sejauh ini belum ada pembahasan teknis lebih lanjut, termasuk skema sekolah. Untuk saat ini, pemerintah baru memiliki Sekolah Unggul Garuda dan Sekolah Rakyat. Mu'ti belum memastikan apakah skema Sekolah Unggul Terintegrasi akan mirip dengan dua sekolah yang sudah ada tersebut.

"Nah itu yang belum kami bicarakan. Dan apakah nanti skemanya misalnya kecamatan menyediakan tanah seperti yang Sekolah Rakyat atau Sekolah Unggul Garuda itu nanti belum kami bicarakan. Yang sekarang menjadi fokus kami adalah bagaimana penyiapan kurikulumnya, dan nanti mungkin juga rekrutmen gurunya dan masalah-masalah yang lebih bersifat akademik, yang tadi teknis mungkin nanti berikutnya," jelasnya.

Sebelumnya, Prabowo menargetkan akan ada 7.000 sekolah terintegrasi mulai 2026 mendatang. Sekolah ini diharapkan ada di setiap kecamatan. Bahkan Prabowo menyatakan akan membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk rencana ini, dengan tujuan utama yakni pemerataan akses pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

"Ini sedang saya susun, saya minta Kemendiktisaintek sama Kemendikdasmen, mungkin dibantu oleh kementerian lain juga, menyusun suatu satgas khusus untuk mempelajari. Kita membangun sekolah terintegrasi di setiap kecamatan," ujar Prabowo.

Baca selengkapnya di sini.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads