- Daftar Pondok Pesantren Tertua di Indonesia 1. Ponpes Al Kahfi Somalangu, Kebumen (550 Tahun) 2. Ponpes Luhur Dondong, Semarang (416 tahun) 3. Ponpes Nazhatut Thullab, Sampang (323 Tahun) 4. Ponpes Babakan, Ciwaringin (320 Tahun) 5. Ponpes Tegalsari, Ponorogo (283 Tahun) 6. Ponpes Sidogiri, Pasuruan (280 Tahun) 7. Ponpes Buntet, Cirebon (275 Tahun) 8. Ponpes Jamsaren, Solo (275 Tahun) 9. Ponpes Miftahul Huda, Gading, Malang (257 Tahun) 10. Ponpes Qomaruddin (250 Tahun)
Keberadaan pondok pesantren (ponpes) sangatlah penting di Indonesia. Bukan hanya sebagai tempat mengaji ilmu, tetapi juga mengajarkan akhlak kepada para santri.
Dikutip dari situs Kemenag Aceh, pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Jauh sebelum Indonesia merdeka, pesantren sudah berdiri di pelosok negeri, terutama di Jawa.
Tahukah detikers di mana pondok pesantren tertua di Indonesia? Berikut ini daftar 10 pondok pesantren tertua di Indonesia. Ada yang berusia 550 tahun pada 2025 ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Pondok Pesantren Tertua di Indonesia
Berikut ini 10 pondok pesantren tertua di Indonesia:
1. Ponpes Al Kahfi Somalangu, Kebumen (550 Tahun)
Dikutip dari situs resmi Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu, pesantren ini berdiri di Kebumen pada 4 Januari 1475 M (25 Sya'ban 879 H), yakni di masa Kerajaan Majapahit akhir. Bukti sejarah pendiriannya tercatat dalam prasasti batu zamrud Siberia seberat 9 kg yang tersimpan di masjid pesantren.
Pendirinya adalah As-Syekh As-Sayyid Abdul Kahfi Al Hasani, seorang ulama keturunan ke-22 dari Rasulullah SAW melalui Sayyidina Hasan, yang berasal dari Jamhar, Hadharamaut, Yaman. Beliau tiba di Kebumen sekitar 27 tahun mendirikan pesantren.
As-Syekh Abdul Kahfi berperan dalam dakwah Sunan Ampel di Surabaya, membuka pesantren di Sayung, Demak, dan Kudus, serta berperan dalam perjuangan Islam di Kerajaan Demak bersama Raden Patah.
2. Ponpes Luhur Dondong, Semarang (416 tahun)
Pondok Pesantren Luhur Dondong juga dikenal sebagai pesantren tertua di wilayah Jawa Tengah. Berdasarkan situs resmi Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Mesir, pesantren ini didirikan oleh Kyai Syafi'i Pijoro Negoro pada tahun 1609 M.
Dalam situs Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), Kiai Syafi'i Pijoro Negoro masih keturunan dari Ki Ageng Gribig, Jatinom, Klaten. Beliau menjadi salah satu Komandan Pasukan Sultan Agung yang ikut menyerbu VOC di Batavia pada 1629.
3. Ponpes Nazhatut Thullab, Sampang (323 Tahun)
Pesantren Nazhatut Thullab berdiri pada tahun 1702 M dan merupakan yang tertua di Pulau Madura. Menurut laman resminya, pendirinya adalah Kyai Abdul 'Allam, yang dikenal pula dengan nama Pang Ratoh Bumi.
Beliau mendapat amanat dari gurunya untuk berdakwah di wilayah Panyajjeen, yang kini dikenal sebagai Desa Prajjan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang. Pendirian pesantren ini berawal dari kisah Babad Tanah Prajjan yang dilakukan oleh sang kyai.
4. Ponpes Babakan, Ciwaringin (320 Tahun)
Mengacu pada situs PCNU Kabupaten Cirebon, Pondok Pesantren Babakan telah berdiri sejak tahun 1705 M. Pendirinya adalah Ki Jatira, seorang tokoh berdarah Mataram yang memiliki nama asli Syekh Hasanuddin bin Abdul Latif.
Dia berasal dari Kajen, Kecamatan Plumbon. Lokasi pesantren kemudian dipilih di Babakan, yang saat itu masih berupa padukuhan kecil di Cirebon Barat Daya.
5. Ponpes Tegalsari, Ponorogo (283 Tahun)
Pesantren Tegalsari didirikan oleh Kyai Ageng Muhammad Besari pada tahun 1742 M di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Beberapa tokoh besar yang pernah belajar di sini antara lain Pakubuwana II, Raden Ngabehi Ronggowarsito (Bagus Burhan), dan H.O.S Cokroaminoto. Pesantren ini juga menjadi cikal bakal berdirinya Pondok Modern Darussalam Gontor.
6. Ponpes Sidogiri, Pasuruan (280 Tahun)
Sidogiri merupakan pesantren salaf yang menekankan pendidikan akidah, syariah, dan akhlak. Berdasarkan situs resminya, pesantren ini berdiri sejak tahun 1745 M.
Pendirinya adalah Sayyid Sulaiman, keturunan Rasulullah SAW dari marga Basyaiban. Awalnya, Sidogiri merupakan hutan belantara yang dibuka selama 40 hari sebelum dijadikan pesantren.
7. Ponpes Buntet, Cirebon (275 Tahun)
Menurut situs resmi pesantren, Ponpes Buntet didirikan oleh Mufti Keraton Cirebon dan awalnya berlokasi di Desa Bulak, sekitar 500 meter dari kompleks pesantren saat ini.
Di Desa Bulak masih terdapat situs makam santri peninggalan Mbah Muqayyim. Berdasarkan catatan detikJabar, pesantren ini berdiri sejak tahun 1750 M.
8. Ponpes Jamsaren, Solo (275 Tahun)
Pondok Pesantren Jamsaren berdiri sekitar tahun 1750 M dan berlokasi di Jalan Veteran 263, Serengan, Solo. Mengutip NU Online, pesantren ini didirikan pada masa pemerintahan Pakubuwono IV yang mendatangkan ulama seperti Kiai Jamsari dan Kiai Hasan Gabudan. Nama Jamsaren berasal dari Kiai Jamsari, yang diabadikan sebagai nama pesantren.
9. Ponpes Miftahul Huda, Gading, Malang (257 Tahun)
Didirikan oleh KH Gunadi pada tahun 1768 M, Pondok Pesantren Miftahul Huda dikenal dengan keahlian dalam ilmu hisab. Menurut laman Gading Pesantren, hasil hisab dari pondok ini menjadi rujukan masyarakat untuk menentukan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu, pesantren ini juga dikenal sebagai pusat pembelajaran tasawuf.
10. Ponpes Qomaruddin (250 Tahun)
Pesantren Qomaruddin didirikan oleh Kyai Qomaruddin, yang sebelumnya mendirikan Pesantren Kenugerahan di Desa Kanugrahan pada tahun 1753 M. Pada tahun 1775 M, beliau mendirikan Pesantren Sampurnan yang kemudian dikenal sebagai Pondok Pesantren Qomaruddin.
Pada era 1960-an, nama pesantren sempat diubah menjadi Darul Fiqh, lalu pada 1970-an kembali menjadi Qomaruddin, dinisbatkan kepada pendirinya.
(bai/aau)

 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 .webp) 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 

 
             
             
  
  
  
  
  
  
 