Sampel Menu MBG Diduga Penyebab Keracunan di Banjarmasin Dibawa ke Labkes

Sampel Menu MBG Diduga Penyebab Keracunan di Banjarmasin Dibawa ke Labkes

Khairun Nisa - detikKalimantan
Selasa, 21 Okt 2025 14:31 WIB
Ilustrasi uji laboratorium.
Ilustrasi uji sampel makanan di laboratorium. Foto: Shutterstock
Banjarmasin -

Sampel menu makanan bergizi gratis (MBG) yang diduga sebabkan puluhan anak keracunan sudah dibawa ke Laboratorium Kesehatan (labkes). Pemeriksaan sampel menu dilakukan untuk mengetahui penyebab gejala keracunan pada 40 siswa di SMPN 33 Banjarmasin.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, M Ramadan menyebut bahwa kini sampel makanan sudah dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan. Adapun menunya yakni nasi putih, ayam saus asam manis, osengan wortel dan jagung, tahu tepung goreng dan buah anggur.

"Sampel makanannya sudah kita kirimkan, jadi meskipun makannya kemarin. Itu masih ada sampelnya disimpan di freezer selama tiga hari," ujar Ramadan, Selasa (21/10/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun hasil lab maupun sampel juga akan diserahkan ke polisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kemudian, mengenai kasus itu juga sudah dibantu untuk backup oleh Polres Banjarmasin.

"Hasil lab kesehatan dan sampel diserahkan ke polisi, sudah dilokalisir oleh kepolisian," katanya.

Ramadan berharap, kasus ini tidak terjadi lagi dikemudian hari. Mengenai kondisi para siswa yang dilarikan ke puskesmas, disebutkannya sudah membaik dan tidak ada yang mengalami gejala keracunan parah.

"Sebagian juga sudah pulang, tidak ada yang parah," tutur Ramadan.

Sebelumnya diberitakan 40 siswa di SMPN 33 Banjarmasin mengeluhkan gejala mengarah pada keracunan makanan, yakni lemas, sakit perut, mual, muntah, hingga diare. Mereka kemudian dilarikan ke Puskesmas Basirih Baru Banjarmasin, Selasa (21/10/2025).

Gejala tersebut diduga karena keracunan makanan bergizi gratis (MBG). Diketahui menu MBG yang diduga menyebabkan keracunan ialah nasi putih, ayam saus asam manis, oseng sayur wortel dan jagung, tahu tepung, dan buah anggur.

Kondisi terkini, hanya tersisa beberapa siswa yang masih dalam observasi untuk diberikan penanganan lebih lanjut. Para siswa sebagian sudah dijemput oleh masing-masing orang tua.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads