Heliza Helmi dan Hazwani Helmi, penyanyi sekaligus aktris Malaysia, menjadi bagian dari misi Global Sumud Flotilla yang turut ditangkap oleh pasukan militer Israel beberapa waktu lalu. Kini mereka telah dideportasi Israel. Keduanya menceritakan pengalaman tidak manusiawi selama mereka ditahan.
Dilansir detikNews, pasukan Israel mencegat rombongan Global Sumud Flotilla yang hendak membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Para aktivis sempat ditahan sebelum akhirnya dideportasi ke Istanbul, Turki. Sebanyak 137 orang mendarat di Istanbul pada Sabtu (4/10), 23 di antaranya merupakan warga Malaysia termasuk Heliza dan Hazwani.
Hazwani menuturkan kondisi sulit yang mereka alami selama ditahan militer Israel. Beberapa orang sampai jatuh sakit karena perlakuan tersebut.
"Bisakah Anda bayangkan kami minum dari air toilet? Beberapa orang sakit parah, tetapi mereka (pasukan Israel) mengatakan: 'Apakah mereka mati? Jika tidak, maka itu bukan masalah saya'. Mereka orang-orang yang sangat, sangat kejam," tutur Hazwani kepada Anadolu Agency.
"Dan saya pikir dunia perlu memberi tahu bahwa orang-orang Israel adalah orang-orang yang sangat, sangat kejam," ucapnya.
Senada, Heliza juga mengaku tidak dapat makan selama berhari-hari. Terakhir kali dia makan pada tanggal 1 Oktober, kemudian baru makan lagi tiga hari kemudian.
"Saya makan pada 1 Oktober. Hari ini (4 Oktober-red) adalah makan pertama saya. Jadi selama tiga hari, saya tidak makan -- hanya minum dari toilet," tuturnya.
Pengalaman miris juga dirasakan oleh Paolo Romano. Anggota dewan dari Lombardy, Italia itu menyebut Israel memperlakukan para aktivis itu layaknya binatang. Para aktivis mengalami kekerasan fisik dan psikologis.
"Mereka membuka pintu di malam hari dan meneriaki kami dengan senjata untuk menakut-nakuti kami. Kami diperlakukan seperti binatang," imbuhnya.
Penangkapan para aktivis oleh Israel ini mendapat kecaman dari berbagai pihak. Salah satunya dari legislatif Indonesia. Anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal, menilai tindakan Israel mencegat armada kapal yang membawa bantuan kemanusiaan ini melanggar hukum internasional.
"Apa yang dilakukan oleh Israel itu dengan memblokade, kemudian menghambat, bahkan menangkap aktivis internasional itu, pada dasarnya itu adalah pelanggaran hukum internasional. Karena Israel ini melanggar konvensi Jenewa, melanggar hukum humaniter internasional bahkan melanggar piagam PBB bahkan melanggar Surat Ketetapan Dewan Keamanan," jelasnya pada Jumat (3/10/2025) lalu.
Baca selengkapnya di sini.
Simak Video "Video: Demo Mahasiswa di Meksiko Terkait Penahanan Aktivis oleh Israel"
(des/des)