Tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo menjadi perhatian nasional. Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pendataan dan pengecekan konstruksi bangunan ponpes se-Indonesia.
Dilansir detikNews, instruksi ini diungkapkan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi. Pengecekan dan pendataan dilakukan sebagai bentuk evaluasi, terlebih ambruknya Al Khoziny menimbulkan puluhan korban jiwa.
"Evaluasi ke depan, ke semua pondok pesantren, kita harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan bangunan, infrastruktur pondok masing masing," kata Prasetyo di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo juga dikabarkan terus memonitor progres penanganan reruntuhan Ponpes Al Khoziny. Prasetyo mengatakan Prabowo telah memerintahkan gubernur hingga menteri untuk terus memberi atensi.
"Sudah, sudah, beliau memonitor terus makanya beliau kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait dan gubernur dan wakil gubernur untuk terus memberikan perhatian," lanjutnya.
Data terbaru, jumlah korban meninggal yang telah ditemukan di Ponpes Al Khoziny mencapai 39 orang. Kemudian 104 orang selamat dan 25 masih dalam pencarian.
Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit mengatakan dua orang baru ditemukan pada Minggu (5/10) siang. Salah satunya dalam kondisi tidak utuh. Potongan tubuh kaki itu diekstrikasi pukul 10.52 WIB dari sektor A1 atau dekat pintu masuk musala. Sementara satu korban lagi dievakuasi pukul 11.45 WIB di sektor A2 atau area wudu.
"Ditemukan dua korban ya. Memang kondisi satu body part, satu kami anggap jenazah. Tapi dari kemarin satu, jadi totalnya kan 143. Meninggal dunia 39, di antaranya dua dalam kondisi body part," ujar Nanang dilansir detikJatim, Minggu (5/10/2025).
Baca selengkapnya di sini.
(des/des)