Hacker asal Kota Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rahmadhani Novian Jaya (21) punya pesan buat detikers yang ingin menggeluti bidang peretasan. Dia juga berpesan agar tidak terjerumus seperti Bjorka.
Pemuda yang pernah membobol Google dan NASA itu berpesan agar selalu belajar IT pada jalur yang benar dan terhindar dari pelanggaran hukum.
"Anak-anak muda yang mau belajar IT itu bagus dan kuliahnya juga ada. Tapi kita harus pastikan bahwa apa yang kita lakukan itu tidak bertentangan dengan hukum," ujarnya kepada detikKalimantan, Sabtu (4/10/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dhani yang kini bekerja sebagai IT Security di Perusahaan Nabati Group, menjelaskan dalam dunia hacker itu terbagi dua, ada yang white hat dan black hat.
"Hacker itu ada white hat dan black hat. White hat kayak saya, legal, bantu perusahaan. Black hat yang jahat, ngerusak buat kepentingan pribadi," jelasnya.
Ia menyarankan untuk belajar IT mulai dari belajar bahasa pemrograman, kemudian keamanan jaringan bahkan ikut program-program hacking yang resmi, misalnya program Bug Bounty dari Google yang bertujuan untuk membantu sistem keamanan Google menemukan celah (bug) yang berpotensi diretas oleh black hat.
"Mulailah dengan belajar program, keamanan jaringan, atau ikut program Bug Bounty yang resmi. Jadi, kemampuannya berkembang, tapi masih aman dari tindakan hukum, gitu," tegasnya.
Dhani kini juga sedang fokus mengikuti event Bug Bounty dari Google. Ia menerangkan kini sedang berusaha meraih top 100 dari seluruh negara di dunia. Sebelumnya ia pernah meraih Top 10 di Indonesia dari event Bug Hunter tersebut.
"Sekarang aku lagi fokus buat research terkait projek untuk keamanan cyber. Nah, kemudian aku juga masih aktif di Bug Bounty, terutama masih yang di Google itu. Jadi masih tetap aktif cari kerentanan di Google," kata dia.
Pesan Buat Pengguna Internet
Berdasarkan pengalamannya tersebut, Dhani ini membeberkan beberapa tips bagi para pengguna internet agar aman dari serangan hacker yang berniat jahat.
"ini ada beberapa tips dari saya, lumayan efektif untuk mencegah serangan hacking. Jadi, biasanya kan kita menggunakan password yang sama buat seluruh akun kita. Nah, itu dicoba untuk dihindari," ungkapnya.
"Gunakan password yang berbeda untuk setiap akun," tegasnya.
Kemudian, Dhani juga menyarankan agar pengguna internet mengaktifkan 2FA berupa proses verifikasi yang melibatkan dua arah. Selain itu, ia juga menyarankan agar rutin mengupdate aplikasi yang ada di smartphone.
"Terus, kita aktifkan 2FA. Jadi kalau misalnya kita login itu ada kode OTP ataupun kode lainnya. Kemudian, kita juga harus rutin untuk update aplikasi yang ada di handphone atau di device kita," terangnya.
"Terus, jangan juga memberikan data kita ke orang lain, atau orang yang tidak dikenal, atau bahkan di media sosial," tegasnya.
Mengaca dari kasus Bjorka yang telah membobol hingga 4,9 Juta data nasabah bank swasta. Ia menyarankan agar sistem keamanan di perbankan lebih ditingkatkan.
"Secara data, ini jadi pembelajaran penting ya, karena dia bisa membobol beberapa data yang besar, salah satunya dari data perbankan. Nah, di satu sisi ini menunjukkan bahwa masih ada celah di hack pada sistem keamanan kita," ujarnya.
"Ini juga jadi pengingat bahwa bermain-main dengan data ilegal, dan juga meretas tanpa izin, itu bisa membawa dampak atau konsekuensi terhadap hukum yang serius," imbuhnya.
Simak Video "Video: Butuh Uang, Bjorka Sempat Coba Tipu Bank Swasta"
[Gambas:Video 20detik]
(bai/bai)