Tujuh atlet bulutangkis Indonesia dikabarkan terlibat dalam pengaturan skor. Isu tersebut sudah ramai di sosial media.
Sementara itu, PP PBSI mengaku baru mendengar kabar tersebut. Itu seperti yang disampaikan Wakil Ketua Umum III PBSI Armand Darmadji saat dikonfirmasi detikSport.
"Saya juga baru dengar info terkait hal tersebut," ucap Armand dalam pesan singkatnya, Rabu (1/10/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar itu pertama kali muncul di salah satu akun Instagram yang membahas seputar bulutangkis. Disebutkan juga ada tiga atlet nasional yang sering mengharumkan nama Indonesia di turnamen internasional. Sementara itu, sisanya mantan binaan klub besar.
Terlepas dari itu, kasus pengaturan skor dalam bulutangkis bukan kali pertama terjadi. Pada 2021, tercatat ada delapan pebulutangkis yang terkena sanksi Federasi Bulutangkis Dunia atau Badminton World Federation (BWF) atas kasus match fixing.
Dalam laman resminya, BWF menyatakan para pemain tersebut saling mengenal dan berkompetisi di ajang internasional level bawah sebagian besar Asia hingga 2019.
Para atlet terbukti melakukan pelanggaran pada peraturan integritas BWF terkait pengaturan pertandingan, manipulasi pertandingan, dan perjudian dalam bulutangkis.
Mereka ialah Hendra Tandjaya, Ivandi Danang, Androw Yunanto, Sekartaji Putri, Mia Mawarti, Fadilla Afni, Aditiya Dwiantoro, dan Agripinna Prima Rahmanto Putra.
Baca selengkapnya di sini.
(sun/bai)